Kamis, 06 Januari 2011

LATAR BELAKANG KEDATANGAN BANGSA EROPA KE NUSANTARA


Kedatangan bangsa-bangsa Eropa ke Indonesia didorong oleh terjadinya beberapa peristiwa penting. Peristiwa peristiwa itu antara lain adalah munculnya merkantilisme, terjadinya rervolusi industri, jatuhnya Konstantinopel ke tangan kekaisaran Turki Utsmani, dan dorongan semangat Tiga G.



1. Munculnya Merkantilisme

Merkantilisme adalah suatu faham kebijakan politik dan ekonomi suatu negara dengan tujuan memupuk hasil kekayaan (berupa emas) sebanyak-banyaknya sebagai standar kesejahteraan dan kekuasaan untuk negara itu sendiri. Untuk mencapai tujuan itu mucullah semangat dari beberapa negara Eropa untuk mencari daerah jajahan. Beberapa negara merkantilisme di Eropa misalnya; Perancis , Inggris, Jerman, Belanda. Dengan didorong semangat memupuk hasil kekayaan (berupa emas) sebanyak-banyaknya sebagai standar kesejahteraan dan kekuasaan bangsa Eropa kemudian berdatangan ke Nusantara. Kawasan Nusantara sejak jaman dulu memang telah dikenal sebagai jamrud (tambang emas)katulistiwa.

2. Revolusi Industri

Revolusi industri adalah pergantian atau perubahan secara menyeluruh dalam memproduksi barang yang dikejakan oleh tenaga manusia atau hewan menjadi tenaga mesin. Penggunaan mesin dalam industri menjadikan produksi lebih efisien,
ongkos produksi dapat ditekan, dan barang dapat diproduksi dalam jumlah besar dan cepat. Revolusi industri mula-mula muncul di Inggris. Revolusi ini kemudian berkembang ke berbagai negara Eropa. Pada satu sisi revolusi industri telah
membawa akibat yang sangat positif, namun di sisi lain, revolusi industri telah menimbulkan masalah sosial. Masalah sosial yang muncul akibat adanya revolusi industri antara lain pengangguran dan urbanisasi. Untuk mengatasi masalah
sosial akibat urbanisasi tersebut, maka diambil kebijakan untuk mengirim dan mempekerjakan kaum pengangguran di daerah. baru yang dijadikan koloni. Di samping itu, daerah baru juga akan dijadikan sebagai daerah memasarkan kelebihan produk industrinya, daerah pensuplai bahan mentah dan tenaga murah.

3. Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Kekaisaran Turki Utsmani tahun 1453
Sultan Muhammad II, penguasa Turki Islam dari dinasti Utsmani berhasil merebut Konstantinopel (Istambul) pada tahun 1453. Pada saat itu Konstantinopel merupakan pusat pemerintahan Romawi Timur, yang bergama Nasrani dan pusat perdagangan yang menghubungkan wilayah Eropa dengan Asia. Dengan jatuhnya Konstantinopel, maka perdagangan di Laut Tengah akhirnya dikuasai oleh pedagang-pedagang Islam. Hal ini mendorong para pedagang Eropa mencari jalan lain di luar kawasan Laut Tengah untuk mencapai penghasil rempah-rempah (Indonesia).


4. Dorongan Semangat Tiga G

Di samping peristiwa peristiwa tersebut, semangat mencari daerah baru juga didorong oleh semangat 3 G. Yang dimaksudkan dengan 3 G adalah, gold (ekonomi), gospel (agama), dan glory (petualangan serta kemuliaan). Dari segi ekonomi (gold) ambisi mereka terkait dengan upaya mencari untung yang sebesar-besarnya melalui kegiatan perdagangan, terutama rempah-rempah. Perdagangan rempah-rempah,seperti lada, cengkih, dan pala merupakan bagian penting dalam kegiatan perdagangan di Eropa. Dari segi agama (gospel), ambisi mereka ke kawasan Timur (Nusantara) berkaitan dengan adanya semangat bangsa-bangsa Barat untuk melanjutkan Perang Salib (perang umat Islam dan Kristen) dan sekaligus menyebarkan agama Kristen. Mereka bersemangat menyebarkan agama Kristen ke daerah-daerah yang baru.

Dari segi petualangan dan kemuliaan (glory) kedatangan orang-orang Eropa ke negara-negara di Timur berkaitan dengan hobi berpetualang dari tempat yang satu ke tempat yang lain sebagai wujud mencari kemuliaan, keharuman atau kejayaan.
Jiwa petualang bagi orang-orang Eropa untuk pergi ke Timur juga didorong oleh dua hal, yakni cerita Marco Polo tentang kemajuan di dunia Timur dan adanya keyakinan bahwa bumi ini bulat. Kepeloporan melakukan penjelajahan ini dipandang ikut memberikan unsur kejayaan bagi bangsa-bangsa Barat.

www.studimasyarakatindonesia.blogspot.com

Rabu, 05 Januari 2011

Ketombe ...? Siapa Takut...!


Ketombe tidak hanya menimbulkan gatal di kulit kepala tapi juga bisa mengganggu penampilan dan menurunkan kepercayaan diri seseorang. Ini tips untuk mengatasi masalah ketombe Anda.

Seperti dikutip dari Hair and Skin Care, penyebab ketombe dari luar adalah karena kondisinya seperti penggunaan perawatan rambut yang kurang tepat atau kurang bersihnya keadaan kulit kepala. Penggunaan shampoo anti ketombe secara teratur bisa menjaga kondisi kulit kepala tetap terkontrol. Terlalu sering terkena panas atau menggunakan pengering rambut sebaiknya dihindari untuk mencegah masalah ketombe.

Selain menggunakan shampoo anti ketombe, Anda juga bisa mengikuti beberapa tips di bawah ini untuk mengatasi ketombe:

1. Sisirlah rambut setiap hari untuk memperlancar sirkulasi darah, dan pijat kulit kepala sebelum atau sesudah menyisir.

2. Jaga kulit kepala tetap bersih. Bisa dengan memijat kulit kepala menggunakan minyak kelapa selama 15 menit lalu bilas dengan air hangat.

3. Ubah pola makan. Perbanyaklah mengkonsumsi buah, biasakan mengkonsumsi buah setiap hari dan mengurangi makanan yang berminyak.

4. Cuci rambut dengan campuran air dan satu sendok teh jus lemon setelah selesai menggunakan shampoo, untuk mencegah ketombe dan membuat rambut berkilau.

5. Cobalah melakukan perawatan malam hari. Pijat kulit kepala dengan baby oil sebelum tidur lalu tutup dengan handuk, pagi harinya bilas dengan shampoo alami.

6. Bisa juga dengan menggunakan campuran satu sendok makan minyak zaitun dan satu sendok teh jus lemon yang dipijatkan ke kulit kepala sebelum tidur, lalu tutup dengan handuk dan bilas keesokan harinya dengan shampo alami.

7. Rileks dan cobalah tidur yang cukup.

Jika telah melakukan perawatan tersebut tapi ketombe tetap muncul, maka segera konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui pasti penyebab dari ketombe dan diberikan penanganan yang tepat.

www.wolipop.com

Senin, 03 Januari 2011

Dulu, Kini, dan Nanti

“Saudara-saudaraku, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakuan: aku melupakanapa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.”
Filipi 3:13-14

Pada lukisan “An Allegory of Prudence”, seniman Venesia abad ke-16, Titian, memotret kebijaksanaan sebagai seorang lelaki berkepala tiga. Kepala pertama adalah kepala orang muda yang menghadap masa depan, yang kedua kepala orang dewasa yang menatap masa kini, dan yang ketiga kepala orang tua bijaksana yang menatap masa lampau. Di atas kepala mereka, Titian menulis ungkapan Latin yang artinya, “Dari contoh masa lalu, manusia masa kini bertindak bijaksana supaya tidak menghancurkan masa depan.”

Kita butuh hikmat seperti itu untuk mengatasi kecemasan akibat kegagalan masa lampau, dan ketakutan akan terulangnya kegagalan yang sama di masa datang, yaitu kecemasan yang terus menghalangi kita hidup sepenuhnya di masa kini.

Paulus bisa “melupakan” masa lalunya dan menantikan masa depannya (Filipi 3:13-14). Itu tidak berarti bahwa ingatannya dihapus. Ini berarti Paulus bebas dari rasa bersalah dan kesombongan yang ia rasakan akibat perbuatannya di masa lampau, karena Allah telah mengampuninya. Sikap ini memungkinkan hidup di masa kini dan “berlarti-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan surgawi dari Allah dalam Yesus Kristus (ayat 14). Ia punya hasrat yang mendorongnya, yaitu mengenal Yesus Kristus lebih baik.

-Dennis De Haan-

Minggu, 02 Januari 2011

Aku Telah Kehilangan Semua

Suatu ketika seorang pria menelepon Norman Vincent Peale. Ia tampak sedih. Tidak ada lagi yang dimilikinya dalam hidup ini. Norman mengundang pria itu untuk datang ke kantornya.

“Semuanya telah hilang. Tak ada harapan lagi,” kata pria itu.

“Aku sekarang hidup dalam kegelapan yang amat dalam. Aku telah kehilangan hidup ini.

Norman Vincent Peale, penulis buku “The Power of Positive Thinking”, tersenyum penuh simpati.

“Mari kita pelajari keadaan anda,” katanya Norman dengan lembut.

Pada selembar kertas ia menggambar sebuah garis lurus dari atas ke bawah tepat di tengah-tengah halaman. Ia menyarankan agar pada kolom kiri pria itu menuliskan apa-apa yang telah hilang dari hidupnya. Sedangkan pada kolom kanan, ia menulis apa-apa yang masih tersisa.

“Kita tak perlu mengisi kolom sebelah kanan,” kata pria itu tetap dalam kesedihan.

“Aku sudah tak punya apa-apa lagi.”

“Lalu kapan kau bercerai dari istrimu?” tanya Norman.

“Hei, apa maksudmu? Aku tidak bercerai dari istriku. Ia amat mencintaiku! “

“Kalau begitu bagus sekali,” sahut Norman penuh antusias.

“Mari kita catat itu sebagai nomor satu di kolom sebelah kanan “Istri yang amat mencintai”. Nah, sekarang kapan anakmu itu masuk penjara?”

“Anda ini konyol sekali. Tak ada anakku yang masuk penjara!”

“Bagus! Itu nomor dua untuk kolom sebelah kanan “Anak-anak tidak berada dalam penjara.” kata Norman sambil menuliskannya di atas kertas tadi.Setelah beberapa pertanyaan dengan nada yang serupa, akhirnya pria itu menangkap apa maksud Norman dan tertawa pada diri sendiri.

“Menggelikan sekali. Betapa segala sesuatunya berubah ketika kita berpikir dengan cara seperti itu,” katanya.

Kata orang bijak, bagi hati yang sedih lagu yang riang pun terdengar memilukan. Sedangkan orang bijak lain berkata, sekali pikiran negatif terlintas di pikiran, duniapun akan terjungkir balik…….

Maka mulailah hari dengan selalu berfikir positif…..