Senin, 30 Desember 2013

MENANTI BOMBER

Pada tahun 1980-an, Timnas Indonesia pernah memiliki striker yang sangat berbahaya bernama Ricky Yakob. Gaya mainnya lugas dan berani. Tampangnya pun keren. Melalui layar TVRI dulu, saya menyaksikan aksinya saat menjungkalkan Brunei Darussalam di ajang SEA Games yang berlangsung di Jakarta pada tahun 1987. Walau sempat macet saat bertemu dengan Thailand, dentuman gol Ricky Yakob kembali membahana saat menumbangkan Burma (sekarang Myanmar) di babak semifinal. Kita bersua Malaysia di babak final. Kali ini kembali tidak ada gol dari Ricky Yakob, namun Indonesia berhasil meraih medali emas melalui lesakan gol semata wayang Ribut Waidi. Indonesia menjadi juara dan nama Ricky Yakob dipuja.

Setelah itu sempat muncul nama Peri Sandria. Namun karirnya tidaklah melegenda di level timnas.  Orang lebih mengenal Widodo C. Putra sebagai striker tajam yang pernah dimiliki Indonesia. Dia juga merupakan salah satu anggota Timnas saat merebut medali emas kedua dalam sejarah persepakbolaan Indonesia pada ajang Sea Games Manila di tahun 1991. Aksi gol saltonya ke gawang Kuwait pada Piala Asia 1996 juga terasa abadi. Duetnya bersama Roni Wabia di ajang itu berhasil menarik perhatian sejumlah kalangan.

Saat kejayaan Widodo belum sirna, muncul nama Kurniawan Dwi Yulianto. Meskipun berperawakan kurus, namun Kurniawan sangat cepat, bertenaga, dan bertalenta. Ia pernah tampil bersama Sampdoria Italia sebelum akhirnya dikontrak FC Luzern Swiss. Berduet dengan Widodo C. Putra, Kurniawan mampu membawa Timnas Indonesia tampil gemilang di Sea Games 1997 sebelum dihentikan Thailand di babak final. Sayang, kehidupan Si Kurus sarat kontroversi. Ia sempat mencoba bangkit bersama tim Persebaya di ajang Liga Indonesia. Namun performa Kurniawan sudah tidak sama lagi seperti dulu.

Sempat muncul nama Ilham Jaya Kesuma di lini depan Timnas kita. Namun saya pikir, nama Bambang Pamungkas lebih layak untuk dikedepankan. Bambang adalah sosok pemain yang cerdas, punya kemampuan berkomunikasi yang baik, profesional, dan yang lebih penting lagi, ia adalah seorang pemimpin di dalam dan di luar lapangan. Meskipun selama karirnya, Bambang Pamungkas tidak pernah memberikan satu pun gelar bagi Indonesia, kiprahnya akan selalu diingat sebagai pencetak gol terbanyak bagi Timnas Indonesia sampai hari ini. Meskipun demikian, saya berharap rekor Si Raja Udara itu akan pecah pada suatu hari nanti.

Walaupun kemudian muncul nama Christian Gonzales yang tampil fenomenal di ajang AFF Cup 2010, bagi saya Bambang Pamungkas adalah striker murni terakhir yang dimiliki Timnas yang genuine Indonesia. Setelah era Bambang usai, Indonesia kesulitan untuk mencari seorang finisher di lini depan. Memang terdapat nama-nama mentereng seperti Boaz Salossa, Samsul Arief, Greg Nwokolo atau bahkan Andik Vermansyah. Namun semuanya bertipe second striker/winger dan bukan bomber oportunis.

Lihatlah kiprah Timnas senior kita! Paceklik gol, bukan? Hanya 2 biji gol Boaz Salossa yang berhasil tercipta selama perhelatan Pra Piala Asia. Untuk level U23, kelemahan mencolok yang tidak dapat disangkal saat berlaga di Sea Games Myanmar yang lalu adalah mandulnya lini depan. Walau berhasil lolos ke babak final, total cuma 4 gol yang tercipta selama 6 pertandingan. Di tingkat U19, kita memang menemukan sosok striker Muchlis Hadi. Namun perlu diingat bahwa moncernya Tim Garuda Muda lebih ditentukan dengan dahsyatnya performa  Evan Dimas yang memainkan peran sebagai midfielder.

Apa yang menyebabkan Timnas kita kesulitan menemukan bomber handal?

Sebenarnya Indonesia tidak pernah kehabisan stock striker murni. Namun sayangnya sebagian besar dari mereka kurang mendapatkan porsi untuk bermain secara reguler di klub mereka masing-masing. Bukan rahasia lagi bahwa klub-klub Indonesia lebih suka mempergunakan jasa para striker impor ketimbang striker lokal. Di satu sisi, kebijakan ini berhasil meningkatkan performa tim secara keseluruhan. Para penonton  antusias memenuhi stadion karena penampilan para pemain asing seakan menjadi jaminan untuk mendapatkan tontonan sepak bola yang bermutu. Namun di sisi yang lain, membanjirnya jumlah para pemain asing yang berlaga di liga domestik membuat potensi pemain lokal, khususnya striker,  tidak dapat terasah dengan baik.

PSSI sebagai induk olahrga sepakbola di tanah air seharusnya mengambil langkah tegas dengan membatasi jumlah pemain asing yang turun di Liga Super Indonesia. Di samping itu, sudah waktunya bagi PSSI untuk memperhatikan pembinaan pemain usia muda secara komprehensif di seluruh wikayah Indonesia. Terdengar klise memang. Tapi untuk sesuatu yang klise ini pun PSSI belumlah mampu melakukannya dengan baik. Organisasi yang dipimpin oleh Johar Arifin itu masih hanya sibuk mengurusi Liga Super Indonesia dengan pelbagai dinamika yang melulu hanya itu-itu saja.

Di samping itu, Timnas sepakbola kita juga sejatinya tidak membutuhkan bomber naturalisasi. Naturalisasi hanya sekedar cari sensasi dan mencederai hati anak negeri. Lagi pula dari sejumlah nama yang berhasil dinaturalisasi, hanya beberapa nama yang terbukti mumpuni. Sisanya hanya modal gaya tanpa arti. Naturalisasi merupakan potret kemalasan pengurus PSSI dan hanya sebuah shortcut jangka pendek untuk meraih prestasi instant yang terbukti gagal dilakukan. Membahana memang tetapi sejatinya semu.

Pedih hati saya ketika menyaksikan aksi striker macam Christian Gonzales yang meskipun sudah uzur masih saja terpakai di Timnas Indonesia. Prihatin juga hati ini melihat aksi nihil gol Sergio Van Djik di lini depan timnas kita. Di mana aksi anak-anak Indonesia yang lain? Kenapa pemain model beginian yang dipakai.

Ke depannya jangan ada lagi program naturalisasi. Kesalahan di masa lalu tak perlu diulangi kembali. Alihkan pada pendayagunaan potensi anak negeri sendiri mealui kompetisi berjenjang di seluruh pelosok negeri. PSSI bisa melibatkan Departemen Pendidikan dan Pengda PSSI dari semua provinsi. Memang membutuhkan proses panjang untuk membuahkan hasil, namun jika tidak segera dilakukan  mungkin menemukan bomber sejati bersama dengan sebuah Timnas yang mumpuni tak ubahnya hanya sebuah mimpi.

Rabu, 11 Desember 2013

UNCENCORED ...!!!


Menjelang Natal ini, saya menerima banyak surat dari para siswa. Isi suratnya bervariasi, lucu sekaligus mengharukan. Anak-anak identik dengan kejujuran. So saya putuskan untuk mencantumkan surat-surat tersebut di bawah ini apa adanya. Uncencored! Kesalahan tata bahasa dan tanda baca saya biarkan saja. Lagipula ini orisinal keluar dari hati mereka. Selamat membaca ....


Buat Mr Rudi:
saya suka mendengar ceritamu
Mr Rudi kau suka bercanda
Mr Rudi kau baik dan bersemangat bercerita dan aku suka mendengar ceritamu karena lucu
Justin

Dear Mr Rudy thanks because you teachs me a futsal and next time if futsal have tournament again i will come and absent for tournament
Matthew – Grade 3A

Dulu Mr Rudy mengajar di 3A Mr Rudy cerita yang lucu dan Mr mengajar futsal Thanks Mr Rudy
Kim Young Tac – Grade 3A

Mr. terima kasih buat Mr. Mr. sudah mengajar aku. Thank you Mr.
Benic – Grade 3A

Mr. Rudy thank you soalnya sudah ngajarin futsal. Mr. Rudy juga suka godain. Sekarang jadinya Jelo tau cara futsal. Mr. Rudy merry chismast. Mr. Rudy senang-senangnya liburan ini. good bless you Mr. Rudy.
Jelo – Grade 3A

Terima kasih telah mengajar futsal sampai Jose sehebat ini. Terima kasih telah mengajar Jose sampai bisa tanding. terima kasih sudah memilh untuk iku tanding
Jose – Grade 3B

Makasih sudah diajarkan futsal sama ini. Suda ikut turnamen futsal dan diajar mengikuti latihan dan turnamen
Gabriel – Grade 3C

Terima kasih atas pelajaran Mr. Rudy yang membantu saya dalam pelajaran Sosial, sehingga saya menjadi pintar dalam Social, Mr. Rudy tolong ajari kita Social di semester 2. Dan terima kasih atas pelajaran futsal supaya fisiku menjadi kuat dalam bermain futsal dan supaya bisa menjadi penjaga gawang yang baik dalam bermain futsal. Sehingga waktu kita kalah berusaha lagi untuk menang di tournament dan selalu memberi pendapat supaya dapat memperbaiki kesalah kita. God bless you.
Timothy – Grade 5A

Kamu suka bercanda bercerita yang lucu cerita Mr. Rudi banyak
Josh – Grade 4B

Hallo, Mr. Rudy selamat pagi. Semoga setiap hari beruntung dan semua keluarga sehat dan keluarga Mr diberkati dan semoga pekerjaan Mr lancar dan Mr bisa mendapat dana supaya Mr diberkati Tuhan. Mr harus berdoa untuk supaya Mr bisa sehat. Terima kasih Mr sudah bisamengajar semua kelas dan mengajar aku dengan baik di sekolah Mr baik dan sabar. Dan Mr sudah sudah bisa untuk Mr bisa mengajar  dan memberikan soal modul dan eval dan latihan yang tidak cukup susah/mudah/terlalu susah dan bisa aku pahami/aku bisa belajar pelajaran dengan baik dan aku juga bisa menghafal dengan mudah untuk aku pahami di sekolah
Enrique – Grade 5A

Terima kasih telah mengajarkan aku bermain futsal dan terima kasih telah mengajar sosial dan PKN. Juga terima kasih telah mengajar Social saat lomba Angelus Custos. Terima kasih telah mengajar futsal sampai bagus. Terima kasih telah guyon saat pelajaran agar kelas tidak sunyi. Semoga Tuhan Yesus memberkati. Merry Christmas. God bless you.
Richard – Grade 5A

Terima kasih sudah membimbingku selama akunkelas lima dan enam. Terima kasih sudah mengajar dengan sabar. Dan juga sudah mengajar dengan baik sehingga aku bisa memahami pelajaran dengan baik. Dan berusaha agar semua murid memahami dengan baik.
Terima kasih sudah bisa mengajarku banyak pelajaran dan hal-hal yang baik sehingga aku bisa mendapat nilai yang bagus. Dan bisa mengajar murid-murid dengan seru.
Harapan untuk kedepannya adalah supaya bisa lebih lucu dan sabar. Thank you!!!
Clair – Grade 6A

Mr. Rudy, thank you that you already teach me. I like you because you are funny man. always make joke and your mind is unlimited. You always can think more that anyone can. You always make me more want to learn about Social and know more about you. I’m sorry if I fail you in the test. Thank you and God bless you. Keep the good work and keep smile!
Bryan – Grade 6A

Thanks for being a joyfull teacher. You are a kind and nice teacher. I can always understand your lesson easily because you always combine it with some jokes. I always eager to wait for the social lesson. You always make me smile whenever I was sad. You can always meke the hardest lesson become easy and funny with your jokes. You are the best teacher that I ever could get. I wished taht you will be the grade 6A home teacher. But I guess not. I will always remember you as on eof the best teacher that ever teached me. I am so lucky that you you ever teach me. I wish we could meet each other some time when I grow up. I guess we will be seperated when I graduated from SD because I will be in Cita Hati. But I guess this is for the best that my mom joins me to Cita Hati. I wish you can always be my homeroom teacher. I hope I can always remember about you and I also hoped that you will remember me also.
 Ivan – Grade 6A
Dear Mr Rudy
Thank for being a joyful teacher, you make happy. Your motivation help me to keep me to do my best, your teaching is funny and that make me relax. You told me how to do something what i cant, seriously, I really forgot about it. Even thought your funny, your still teach us to be discipline and grateful, I used to be grateful, but now im not anymore, maybe a bit lazy though. even though sometimes you hurt my feelings is still like you though. I still like you. I hope you stop making jokes about other people and make jokes taht not makes other hurt, and also dont make joke to much until it makes other unfocus anymore, but your jokes also make encourage someone, that is negative of your jokes, but still thank you for being  agood teacher, i really Appreciate for what you done for me, but i still hope you can change your attitude change about the jokes, but the other things is still like it, thank you for teaching me and other stuff, sorry if this message is being repeated (maybe). anyway this is all  my message and what i want to write. thank you for reading this message, i hope you like it and peace

Justin – Grade 6A   

Senin, 18 November 2013

MOVE ON

Tiga bulan sebelum pelaksanaan Olimpiade Beijing pada tahun 2008, perenang Amerika Serikat yang bernama Michael Phelps mencatat hasil yang kurang memuaskan dalam sebuah turnamen renang ajang pemanasan di Eropa. Phelps hanya memperoleh medali perunggu dalam kompetisi itu padahal ia adalah tumpuan harapan negararanya untuk memperoleh medali emas di olimpiade. Sesaat setelah perlombaan usai, ia menemui pelatihnya dan bertanya, “Coach, bagaimana (how) supaya saya bisa menang di Beijing nanti?”

Dalam bukunya yang berjudul Momen Inspirasi, Andreas Nawawi menjelaskan bahwa kata tanya yang paling banyak digunakan saat seseorang menghadapi kegagalan adalah mengapa (why). Bila menggunakan kata ini, kecenderungan manusia adalah menyalahkan orang lain, kondisi, atau apa saja. Seyogyanya bila mengahadapi kegagalan, kita perlu menggunakan kata tanya bagaimana (how). Kata tanya ini bersifat konstruktif dan menunjukkan sikap kesadaran bahwa diri kita masih kurang dan perlu berusaha untuk meningkatkan prestasi di masa mendatang.

Dalam kehidupan ini, kita tentu sering menemui kegagalan yang membuat terjun bebas dalam jurang kekecewaan. Orang lain bisa mengecewakan. Kita juga kerap kali disalahmengerti, tertolak, diremehkan, direndahkan, dan banyak hal lain yang membuat kekecewaan semakin bergelora dan berujung pada rasa tawar hati. Kita tidak lagi bersemangat dalam mengejar impian. Kita berubah menjadi sosok apatis yang selalu dirundung kekecewaan. Kita malas melangkah. Problem utamanya adalah bukan karena tidak bisa tapi kita enggan untuk melepaskan pengampunan.

Untuk bisa move on, kita harus bisa melepaskan pengampunan. Joey Bonifacio dalam bukunya The Lego Principle menegaskan, “Forgiveness is not something we do for other people. We do it for ourselves to get well and move on.” Tujuan hakiki dari melepaskan pengampunan ternyata adalah untuk diri kita sendiri dan bukan orang lain. Ibaratnya, kita ini sedang membuang pelbagai kotoran yang mengendap pada relung jiwa kita. Ketika kita mengampuni orang lain, sebenarnya kita sedang membenahi diri kita sendiri.

Pengampunan juga perlu dilakukan untuk diri sendiri. Banyak orang tidak mampu move on karena terlalu menyalahkan diri sendiri. Mereka didakwa siang dan malam oleh perasaan bersalah yang tidak berujung. Kita menjadi lupa bahwa sebenarnya si jahatlah yang memunculkan perasaan tersebut. Alkitab mencatat bahwa Yudas dan Petrus melakukan kesalahan fatal ketika Yesus disalibkan. Yudas menjual Yesus sementara Petrus menyangkal-Nya. Namun nasib Yudas berakhir secara tragis ketika ia memutuskan untuk bunuh diri karena ia  tidak mampu memaafkan dirinya sendiri. Petrus tetap move on karena sadar bahwa di dalam penyesalan ia membutuhkan kasih karunia untuk terus melangkah.


Michael Phelps akhirnya kembali berlaga dalam Olimpiade 2008 yang berlangsung di Beijing. Kegagalan di Eropa memang sempat membuat Phelps kecewa. Namun ia tidak menyalahkan situasi. Tidak pula ia menyalahkan pelatih dan diri sendiri. Sebaliknya, secara konstruktif ia tetap berusaha untuk memaksimalkan semua potensi yang dimilikinya. Sejarah mencatat bahwa Michaael Phelps berhasil meraih delapan medali emas dalam ajang olahraga 4 tahunan tersebut.  Orang akan mengingatnya sebagai perenang yang mampu memperoleh medali emas terbanyak sepanjang sejarah perhelatan olimpiade modern. Semua sepakat bahwa Michael Phepls adalah legenda renang kaliber dunia. Namun yang bagi saya, bagian yang terpenting dari kisah Michael Phelps adalah bukan pada pencapaian delapan medali emasnya, melainkan kemampuannya untuk move on.

Selasa, 01 Oktober 2013

PLEDOI MI INSTAN

Mi instan adalah makanan legendaris. Keberadaanya terbukti mampu menyangga kehidupan banyak orang, terutama bagi para mahasiswa penghuni kos-kosan. Kebanyakan dari mereka adalah insan-insan yang setia menunggu asupan kiriman uang dari orang tua. Bila kiriman uang datang tepat waktu, masakan padang atau sate kambing akan menjadi pilihan. Namun bila kiriman tak kunjung tiba, menu mi instant akan menjadi dewa penolong. Gampang cara memasaknya, mudah penyajiannya, ramah di lidah, dan yang lebih penting lagi ....murah!

Menurut produsennya, mi instan diklaim sebagai makanan yang sehat dan bergizi. Produk mi instan ini disebut memiliki berbagai kandungan gizi seperti energiproteinniasinasam folat, mineral zat besi, natrium, dan berbagai vitamin seperti vitamin A, B1, B6, dan B12. Namun ternyata terlalu sering mengonsumsi mi instant sangat tidak dianjurkan, sebab mi instant mengandung  tartrazine yang tidak baik bagi kesehatan apabila dikonsumsi dalam jangka panjang.

Anda tahu tartazine?

Menurut wikipedia, tartazine adalah pewarna kuning lemon sintetis yang umum digunakan sebagai pewarna makanan. Tartrazine merupakan turunan dari coal tar, yang merupakan campuran dari senyawa fenol, hidrokarbon polisiklik, dan heterosklik. Isu yang beredar pada tahun1990-an menyatakan bahwa tartrazine dapat mengurangi ukuran penis. Gosip ini mungkin tersebar bersama berita bahwa tartrazine dapat menyebabkan alergi. Tidak ada bukti atau dokumentasi yang mendukung kebenaran pernyataan ini.

Sejak masih duduk di bangku SMP, saya sering mengonsumi mie instan. Pilhan favorit saya adalah Indomie goreng. Dengan ditambah telur goreng mata sapi dan sedikit sayuran, terciptalah sajian lezat nan simple yang menggoda selera. Bila dirasa masih kurang cukup, saya biasanya menambahnya dengan nasi segunung. Hehehe ...pesta karbohidrat pun terjadilah.

Mencampur mi instan dengan nasi sebenarnya sangat tidak dianjurkan. Menurut http://www.vemale.com/kesehatan/34849-bahaya-makan-mie-instan-pakai-nasi.html, dalam satu porsi mie instan, sudah terkandung sekitar 400 kalori. Jumlah itu sama dengan satu porsi nasi ukuran sedang dan lauk pauk. Jika satu porsi mie instan ditambah nasi, bisa Anda bayangkan sendiri berapa kalori yang masuk dalam tubuh.

Kolaborasi karbohidrat dari nasi dan mie instan dapat menaikkan indeks glikemik, sehingga gula dalam darah melonjak drastis. Hal ini dapat memicu terjangkitnya penyakit diabetes. Di samping itu, makan nasi dan mie instan juga tidak memenuhi kecukupan gizi lain seperti protein, serat, vitamin dan sebagainya. Tingginya kalori dari mie instan dan nasi juga membuat tubuh mudah gemuk.

Namun ternyata muncul bantahan yang menegaskan bahwa mengonsumsi mi instan tidaklah membahayakan kesehatan. Pendapat itu muncul saat muncul rumor yang mengatakan bahwa  mi instan bisa memicu terjadinya kanker. Oleh karena itu, mi instan tidak boleh dimasak bersama bumbunya. Pemanasan di atas 120 derajat Celsius berpotensi menjadi karsinogen pembawa kanker.

Menurut Prof. Dr. F.G. Winarno, ahli pangan dan Ketua Dewan Pakar PIPIMM (Pusat Informasi Produk Industri Makanan dan Minuman),  mi instan kering merupakan produk setengah matang. Disebut instan karena sangat cepat disajikan setelah dipanaskan pada suhu air mendidih. Biasanya kurang lebih 100 derajat Celsius dalam waktu kurang dari 5 menit. Jadi, suhunya bukan 120 derajat Celsius, di mana suhu tersebut baru dapat dicapai bila menggunakan pressure cooker atau retort untuk sterilisasi dalam proses pengalengan pangan.

Rumor lain yang tak kalah mengganggu adalah bahwa mi instan menggunakan lilin supaya awet dan tidak lengket setelah dipanaskan. Prof. Dr. F.G kembali menegaskan bahwa hal ini tidaklah benar. Seperti yang dilansir dalam http://astitheminority.abatasa.co.id/post/detail/7569/mie-instan-mengandung-zat-bergizi-untuk-tubuh.html, ia menyatakan bahwa teknologi produksi mi instan tidak pernah menggunakan lilin. Mi instan awet dan tahan simpan karena proses pembuatannya, adalah dengan cara penggorengan atau deep frying yang membuat kadar air mi instan menjadi sangat rendah (sekitar 5 persen), sehingga tidak memungkinkan bakteri pembusuk hidup dan berkembang biak. Karena kadar air yang sangat rendah tersebut, mi instan bersifat sangat awet. Karena prosesdeep frying tersebut menggunakan minyak goreng, tidaklah aneh kalau sewaktu memasak mi instan terlihat berminyak. Tapi tidak mengandung lilin karena lilin adalah senyawa inert untuk melindungi makanan agar tidak basah dan cepat membusuk. Dan itu terdapat pada makanan seperti apel dan kubis.

Styrofoam yang digunakan pada mi instan cup pun dianggap berbahaya bagi tubuh. Tapi anggapan itu salah. Styrofoam terbukti aman karena telah melewati standar BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Cup yang dipakai mi instan adalah styrofoam (expandable polysteren) khusus untuk makanan (food grade) dan bisa menyerap panas. Itulah mengapa setelah diseduh dengan air panas, kita masih bisa memegang cup mi karena tidak panas. 
Karena proses pressing-nya memenuhi standar, molekul styrofoam tidak larut atau rontok bersama mi instan yang diseduh dengan air panas. Jadi, jika mi instan menempel pada cup-nya ketika diseduh dengan air panas, itu semata-mata disebabkan oleh tingginya kadar minyak dalam mi, yaitu sekitar 20 persen.

Memasak mi instan juga tak perlu menggunakan metode dua air terpisah karena air rebusan mi pertama justru mengandung betakaroten yang tinggi. Semua vitamin, mulai dari minyak dan bumbu yang larut dalam air, terdapat dalam air rebusan pertama ketika memasak mi. Jika air rebusan tadi diganti dengan air matang baru, justru vitaminnya hilang. Selain itu, minyaklah yang membuat mi atau makanan lain lebih enak. Jadi, air rebusan pertama tidak perlu dibuang. Dan kandungan betakaroten juga tocoferol dalam minyak sangat memenuhi kebutuhan gizi.

Bahkan MSG yang dianggap sebagai makanan yang berbahaya bagi kesehatan sebenarnya tak lebih dari sekadar paduan air, sodium, dan glutamate. Glutamate alami banyak ditemukan dalam bahan makanan hasil fermentasi, seperti kecap, tauco, keju, tomat, susu, ikan dan jamur. MSG telah digunakan ribuan tahun lalu oleh masyarakat Asia Timur sebagai penambah rasa makanan.

Lembaga pengawas kesehatan, seperti Depkes maupun WHO atao Codex, telah menyatakan bahwa MSG merupakan jenis bahan tambahan makanan yang tidak dilarang penggunaannya dalam industri pangan (sepanjang tidak melampaui batas aman yang distandarkan). "Mi instan menggunakan bahan pengawet. Dalam proses pembuatannya, mi instan mi instan menggunakan metode khusus agar lebih awet, namun sama sekali tidak berbahaya. Seperti yang telah dijelaskan di atas, salah satu cara pengawetan mi instan adalah dengan deep frying yang bisa menekan rendah kadar air sekitar 5 persen. Metode lain adalah hot air drying (pengeringan dengan udara panas). Inilah yang membuat mi instan bisa awet hingga 6 bulan, asalkan kemasannya terlindung secara sempurna.

Rumor lain yang juga cukup mengganggu adalah bahwa mi instan mengandung sedikit serat, tapi kadar karbohidratnya tinggi, sehingga bisa menyebabkan gangguan pencernaan. Sebenarnya kandungan mi instan beragam, tak hanya karbohidrat. Ada juga kadar protein yang tinggi dan vitamin-vitamin.

Pada dasarnya tak ada satu jenis makanan di dunia ini yang dapat memenuhi kebutuhan gizi bagi tubuh, kecuali ASI untuk bayi di bawah 6 bulan. Oleh karena itu, setiap makanan yang dikonsumsi manusia harus dilengkapi kandungan lain. Mineral 37 jenis dalam satu makanan agar zat gizi di dalamnya saling melengkapi kebutuhan manusia.

Mi instan sendiri mengandung protein, lemak, vitamin A, C, B1, B6, B12, niasin, folat, pantotenat, dan mineral besi. Mi instan pun telah dilengkapi dengan sayuran seperti wortel. Namun jumlahnya memang tak sebanyak yang diperlukan. Jadi, harus dilengkapi dengan makanan lain. Itulah yang tertera pada saran penyajian. Jika ingin makan mi instan dan mendapat asupan gizi, tambahan telur, sayur, atau daging sehingga mi instan bisa memenuhi kebutuhan nutrisi. Lalu minum jus buah tanpa gula, sehingga sumbangan fruktosa bagi tubuh terpenuhi
.

Hmmm....apapun apologetika yang disusun oleh para ahli tentang mi instant, saya tetap tidak merekomendasikan untuk setia mengonsumsinya. Menu 4 sehat 5 sempurna tetap harus menjadi pilihan utama. Cita rasa enak dan harga yang sangat ekonomis tidak boleh menggeser pemikiran logis komprehensif tentang asupan menu sehat dan bergizi, terutama bagi anak-anak kita. Bukankah begitu Saudara-Saudara ...??


Minggu, 19 Mei 2013

SENI PERANG CHINA


Buku ini memberikan pencerahan bagi semua orang dalam menghadapi kehidupan sehari-hari.

Dengan mempelajari dan memahami tentang karya-karya militer klasik Seni Perang China, maka kita bisa membaca intrik-intrik yang dihadapi sehari-hari, konflik yang terjadi karena ketidaktahuan ataupun kecerobohan manusia, penggunaan siasat-siasat dalam mengalahkan musuh ataupun para pesaing, yang pada akhirnya membawa keberhasilan dalam menghadapi itu semua.

Buku ini berisikan sejumlah kitab Seni Perang China termasuk didalamnya “Tujuh Karya Militer Klasik China”, “Seni Perang Zhuge Liang” dlsb, selain itu juga terdapat sekilas mengenai kitab-kitab dan para tokoh kitab itu sendiri, ulasan tentang kepemimpinan Zhuge Liang, sang penasihat Liu Bei dari Kerajaan Shu Han zaman Tiga Kerajaan yang terkenal, serta wejangan darinya untuk puteranya.

Diyakini buku ini sangat bermanfaat bagi semua orang di segala bidang, baik untuk para manager, leader, CEO, pimpinan perusahaan, staffs, hingga pejabat negara maupun politikus. Perang disini, di dunia modern, bukan diartikan sebagai perang sebenarnya dengan mengangkat senjata saling bertempur satu sama lain, melainkan perang siasat meraih puncak keberhasilan dalam persaingan, kemampuan menyesuaikan diri dengan keadaan yang ada, kemampuan bertahan dalam situasi sulit, memenangkan pasar dengan nama yang lebih unggul, kemampuan menjalankan sistem management yang lebih effisien dan efektif, serta kemampuan mendapatkan informasi tentang pesaing dan kemudian memanfaatkannya untuk menaklukkannya.

Mereka yang dapat mengambil dan memahami makna-makna yang tersirat di dalam buku ini, kemudian memanfaatkan dan menerapkannya sesuai situasi dan kondisinya pada saat itu, maka merekalah yang mendapatkan manfaat besar dari buku ini. Buku ini memberikan pencerahan dan arahan serta mengilhami kita semua dalam hal leadership, management, dunia politik dan dunia usaha, juga bidang-bidang lain yang memungkinkan.

SENI PERANG CHINA
Kumpulan Karya Militer Klasik
Karya Yanuardi G. Soebiono
Harga IDR 119.800
Elex Media Komputindo
Pemesanan hubungi/sms 087851126031
Add my pin BB 29D30F03

Selasa, 07 Mei 2013

TAK SEMPURNA

Sejak pertangahan 2012, Fahd Djibran dan Bondan Prakoso & Fade2Black (Bondan, Tito, Eza, dan Arie) berencana membuka awal tahun 2013 dengan karya baru: Sebuah novel kolaborasi fiksi-musikal berjudul Tak Sempurna. Kenyataannya, mengerjakan karya ini tak semudah yang dibayangkan. Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Black gagal menyajikannya tepat di awal tahun. Sebab ternyata Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Black memerlukan waktu lebih untuk sejumlah riset, diskusi panjang, dan persiapan-persiapan penting lainnya. Di tengah kesibukan masing-masing, Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Black terus berkonsentrasi pada karya ini, Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Black ingin karya ini “maksimal”, meski Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Black juga tahu sulit menjadikannya “sempurna”. Syukurlah kini semuanya sudah selesai; Tinggal selangkah lagi, novel itu akan segera rilis pada Februari 2013. 

Ada yang istimewa dalam perjalanan Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Black mengerjakan karya ini. Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Black mengerjakannya dengan spirit yang lebih kuat, juga dengan visi yang lebih sejalan. Mungkin karena hubungan Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Black sudah menjadi lebih matang lagi, bukan sekadar saling kenal. Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Black berjalan beriringan sebagai teman, atau sahabat, dalam pengertian yang sesungguhnya. Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Black tidak hanya berhubungan dalam hal kreativitas, tapi hingga hal-hal lain yang lebih personal. Misalnya, di sela-sela diskusi, Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Black bisa bercerita tentang keluarga, anak-anak, repotnya mengurus rumah, atau curhat soal persoalan masing-masing. Yang lebih istimewa, kedekatan itu merambat ke aspek yang lebih kompleks dalam kehidupan masing-masing Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Black: Menyenangkan mengetahui bahwa istri Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Blackjuga jadi saling kenal, anak-anak Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Black bertemu dan bermain, dan lebih banyak lagi. Jangan tanya soal Eza, dia memang belum menikah, tapi tentu jadi Om paling keren bagi anak-anak Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Black

Dua setengah tahun lalu ketika mulai mengerjakan Hidup Berawal Dari Mimpi (HBDM), Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Black baru saling mengenal. Sejujurnya, proses kreatif dilakukan dengan nuansa yang agak rikuh. Sebagai seniman yang berkarya di dua wilayah yang berbeda, Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Black masih saling membaca satu sama lain, scanning. Tapi syukurlah ternyata HBDM menjadi pembuka yang manis untuk proyek-proyek kreativitas Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Black berikutnya. Dengan berbagai kekurangannya, buku itu diterima dengan baik di tengah-tengah masyarakat, menjadi best-seller di toko-toko buku besar, membuat Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Black bangga dan tersenyum lebar. Ini rahasia: HBDM sebenarnya belum menggambarkan gagasan dan perasaan Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Black seutuhnya—ia hanya kepingan-kepingan cermin yang merefleksikan hal-hal yang berserakan di otak dan hati Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Black. 

Tak Sempurna lebih mewakili Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Black sebagai individu. Ia memuat gagasan dan perasaan Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Black yang lebih utuh dan jujur tentang banyak hal. Juga harapan dan kegelisahan-kegelisahan. Untuk mengungkapkan semua itu, Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Black memilih dunia sekolah sebagai “medan bercerita”. Ya, boleh jadi Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Black meminjam sekolah sebagai sudut pandang untuk melihat dunia yang lebih luas. Bagi Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Black, sekolah adalah dunia yang sangat kompleks—miniatur kehidupan manusia. Kita bisa melihat banyak aspek penting kehidupan dari sana: Hubungan antar-manusia, anak-anak, keluarga, orangtua, birokrasi, politik, agama, masyarakat, harapan, kekecewaan, masa lalu, masa kini, masa depan, semuanya. Jadi, meskipun Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Black bercerita tentang “sekolah” atau “anak sekolah”, sesungguhnya Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Black sedang menceritakan sesuatu yang lebih luas lagi. 

Novel Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Black bercerita tentang dunia pendidikan di suatu kota-yang-tak-disebutkan-namanya di Indonesia. Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Black lebih senang menyebutnya Gotham-nya Indonesia. Suatu kota di mana anak-anak dibesarkan di tengah keluarga yang tak memberikan kasih sayang, kehidupan bermasyarakat yang tak memberi harapan, dan kehidupan bernegara yang tak menjanjikan apa-apa kecuali perang-perang politik kepentingan memuakkan. Di kota semacam itu, sulit sekali menemukan contoh dan teladan yang baik, sekalipun dari kalangan tokoh-tokoh agama. Di kota itulah sekolah menjadi sekadar tempat “penitipan anak” bagi orangtua yang sibuk atau “tempat pembuangan anak” bagi orangtua yang tak peduli pada mereka. Juga ajang adu gengsi. Sementara itu, di tengah semua kekacauan sistem pendidikan, rekrutmen tenaga pengajar yang penuh kecurangan, dan kurikulum pendidikan yang berantakan, anak-anak ini masih ditekan dengan beban pelajaran yang kelebihan muatan, tugas-tugas, les panjang persiapan ujian, try out, ujian nasional, dan seterusnya.

Something has gone very wrong with our school! Itu kalimat kuncinya. Sudah bisa diduga, tentu saja, anak-anak seperti apa yang dihasilkan kehidupan kota semacam itu—sistem pendidikan semacam itu? Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Black terkejut mendapatkan sejumlah fakta mengerikan dalam riset sederhana yang Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Black lakukan: Ratusan pelajar tewas setiap tahunnya akibat tawuran dan overdosisi obat-obatan terlarang. Para pelajar melakukan seks bebas sesering pesta minuman keras, aborsi di mana-mana, pembunuhan dan pemerkosaan sulit dihitung jumlah pastinya. Ya, semua itu dilakukan pelajar, remaja Indonesia di bawah usia 18 tahun! Anak-anak masa depan yang gelisah dan putus asa, tapi tak pernah diperhatikan! Ana-anak yang dibuang, ditekan, dibebani, untuk kelak dicaci-maki dan disalahkan! 

Di novel tersebut, Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Black meminjam sudut pandang seorang remaja biasa untuk bercerita berbagai hal tentang dirinya. Namanya Rama. Dia menceritakan banyak hal tentang sekolah dan segala hal yang bersinggungan dengannya. Dari hal-hal yang bisa kita bayangkan hingga hal-hal yang mungkin tak pernah kita bayangkan. Dari yang menyenangkan hingga yang menyedihkan. Dari harapan hingga kekecewaan. Semua tentang sekolah. Semua tentang kehidupan mereka—anak-anak bangsa: Miniatur bagi kehidupan kita sesungguhnya!

Fahd Djibran tak akan menulis lebih panjang lagi. Jika ingin tahu detilnya, tentu Anda semua harus membaca ceritanya. Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Black sudah tidak peduli lagi cerita itu akan melahirkan “pro” atau “kontra” di tengah masyarakat.Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Black hanya menceritakan kenyataan yang Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Black tangkap apa adanya. Lagi pula, sebuah karya, ketika sudah dilemparkan ke hadapan sidang pembaca, sepenuhnya menjadi milik pembacanya. Tugas Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Black sudah selesai, itu dia: Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Black sudah menuliskannya menjadi sebuah cerita sederhana—yang barangkali memang tak sempurna. Namun dari cerita itu, Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Black berharap sesuatu: Semoga pikiran dan perasaan kita terbuka, ada jutaan anak-anak Indonesia yang harus kita perhatikan dan selamatkan masa depannya! 

Bagaimana kisah ini dituliskan? Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Black tetap menyebutnya fiksi-musikal. Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Black tak peduli pada genre, sebenarnya. Seperti jika Fahd Djibran menulis atau jika Bondan Prakoso & Fade2Black menulis dan menyanyikan lagu. Bisa apa saja namanya. Tapi mungkin novel ini memang dituliskan dengan cara yang tidak biasa. Bacalah sambil mendegarkan lagu-lagunya. Cerita dan lirik-lirik lagu yang terdapat di dalamnya merupakan satu kesatuan utuh yang tak terpisahkan. Inilah yang disebut kolaborasi, sebuah karya yang dirancang dan dilahirkan dengan spirit saling melengkapi!

Akhirnya, Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Blackmempersembahkan novel ini untuk orang-orang terkasih di sekeliling Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Black, adik-adik Fahd Djibran dan BondanPrakoso feat Fade2Black para pelajar di seluruh Indonesia, juga Rezpector sejagat raya! Mari akhiri semua kebodohan untuk menjadi generasi Tak Terkalahkan
IDR 75.000
Pemesanan hubungi/sms 087851126031
Pin BB 29D30F0

MESSI DEPENDENCIA


Pernah mendengar istilah Messi Dependencia?

Messi Dependencia adalah sebuah istilah untuk menggambarkan ketergantungan yang amat sangat tim sepak bola Barcelona terhadap diri Lionel Messi. Barcelona adalah klub sepak bola asal Spanyol yang merajai persepakbolaan dunia dalam 5 tahun belakangan ini. Tidak bisa disangkal, kehebatan mereka selalu bertumpu pada diri seorang Lionel Messi. Pemain asal Argentina tersebut seakan menjadi roh di dalam tim Barcelona. Bila Sang Messi-as tidak bermain, maka Barcelona tak ubahnya seperti sebuah tim medioker yang selalu kesulitan mencetak gol. Tidak ada lagi aksi aduhai nan fantastis. Yang ada hanyalah gaya passing monoton tanpa sensasi yang berarti sehingga mudah ditaklukkan. Lionel Messi tak ubahnya adalah sosok penentu. Ia adalah kekuatan Barcelona yang nyata sekaligus juga titik lemah kronis Barcelona yang sulit disembuhkan.

Ketergantungan secara fatalistik terhadap hanya satu figur dalam sepak bola memang berdampak negatif bagi sebuah tim. Bagaimana pun juga, sepak bola adalah permainan yang menekankan pada kerja sama semua komponoen dalam tim dan bukan aksi one man show. Namun dalam iman kristiani, Jesus Dependencia adalah sebuah keharusan. Yesus haruslah menjadi pengendali utama dalam kehidupan kita sebab Dia adalah Pokok Anggur dan kita ini adalah ranting-rantingnya. Ranting-ranting tersebut tidak dapat berbuat apa-apa jika tidak bergantung penuh pada Sang Pokok Anggur.

Seiring dengan berjalannya waktu, sebagai guru, kita merasa semakin ahli dalam menjalankan tugas-tugas sehari-hari. Kita semakin berpengalaman dalam menghadapi berbagai macam tipe siswa maupun orang tua. Rupa-rupa metode pengajaran juga berhasil kita implementasikan dengan biak. Sertifikasi Pemerintah pun juga telah berhasil kita raih. Ibaratnya, kita benar-benar sudah memahami apa yang harus kita lakukan sebagai seorang guru. Kita menjadi sombong dan lupa bahwa tanpa sadar kita sudah tidak lagi bergantung pada Tuhan.

Kita tidak lagi melibatkan kuasa Roh-Nya bekerja dalam setiap materi yang kita persiapkan. Kita tidak lagi berdoa dan berpuasa bagi para siswa kita yang menghadapi masalah. Alih-alih menggunakan dasar Firman Tuhan, kita cenderung lebih nyaman menggunakan pelbagai pendekatan pendidikan modern praktis dalam menyikapi persoalan yang datang mendera. Bukan lagi Christ Center yang kita damba melainkan Self Dependencia yang coba kita terapkan.

Apabila permasalahan semakin menggurita, kita lalu berubah menjadi guru yang garang dan tidak lagi ramah terhadap siswa. Kita menjadi kalut, stress,  kamseupay, dan galau karena selalu dikejar-kejar target ketuntasan mengajar. Kita bergelut dengan program sekolah-sekolah setiap hari. Berkutat dengan nilai angka dan narasi yang harus orisinil. Sementara itu, complaint siswa dan orang tua juga datang silih berganti tanpa budaya. Sertifikasi yang kita harapkan turun juga mendadak macet entah di mana padahal bertumpuk tagihan bulanan sudah menanti. Intinya ....kita sungguh di dalam keadaan burning out!

Berhentilah sebentar wahai Guru. Lihatlah Yesus, Sang Guru Agung itu. Ia tidak datang dengan tangan mengacung untuk memberi kutuk dan hukuman. Ia datang dengan tangan terbuka, mau menerimamu kemabali apa adanya. Jiwa yang letih lesu boleh bebas datang mendekat kepada Yesus dan Ia berjanji akan memberikan kelegaan yang sejati.

Messi Dependencia adalah kelemahan mutlak, namun Jesus Dependencia adalah solusi. Jadi izinkanlah Dia beraksi dalam derap dinamika kita sebagai guru, sebab di dalam Dia, kita cakap menanggung segala sesuatu.