Sabtu, 26 Januari 2013

DAN MDC PUN JADI JUARA



Tim Futsal MDC kembali mencatat prestasi membanggakan di Kejuaraan Futsal tingkat Sekolah Dasar memperebutkan piala Elyon Cup. Pada turnamen yang diselengaggarakan pada 21 – 22 Januari 2013 di lapangan Planet Futsal Surabaya tersebut, Kevin Ezra Nathanael dkk. berhasil mengukuhkan diri sebagai Juara 1 dan berhak atas trophy, medali, dan juga hadiah uang pembinaan sebesar Rp 1.500.000,-. Prestasi ini agaknya menjadi jawaban atas keraguan yang muncul mengingat tim ini pernah gagal tampil impresif di ajang MDC Cup beberapa waktu yang lalu.

Sebelum mencapai final, Tim Futsal MDC berturut-turut memperoleh hasil yang memuaskan. Di babak awal, meskipun harus berhadapan dengan SD Elyon, tim kita tidak nervous dan berhasil mengalahkan tim tuan rumah itu dengan skor 6 – 0 melalui gol Kevin Ezra Nathanael (3), Timothy Jason (2), dan John Patrick Joseph Wirawan. Pada babak semifinal, MDC harus berhadapan dengan SD IPH West. Pertandingan berjalan dengan seru dan menarik, namun kemenangan tetap mampu kita raih. Tim MDC berhasil menuntaskan perlawan IPH West dengan skor 8 – 1 melalui gol Kevin Ezra Nathanael (2), Darren Maxwell (3), dan Alexander Imanuel Iman (3).

Pada grandifinal, Tim MDC harus berhadapan dengan juara bertahan tahun lalu yaitu Tim Futsal SD Kalam Kudus. Kali ini tim kita harus berjuang ekstra keras mengahadapi tim lawan yang ternyata memiliki speed and power yang cukup baik. Meskipun harus ketinggalan sampai dua kali, MDC berhasil melakukan comeback sempurna dan berhasil mencatat kemenangan dengan skor tipis 3 – 2. Gol-gol kemenangan tersebut dicetak Timothy Jason (2) dan Kevin Ezra Nathanael.

Congratulations ....!

Tim Futsal SDKr. MDC
Dylan Surya Kie, Kevin Halim (GK), John Patrick Joseph Wirawan, Kevin Ezra Nathanael (C), Timothy Jason, Darren Maxwell, Alexander Imanuel Iman, Kenneth Ansell Simbolon, Mitch O.S.E. Salindeho 

Coach: Rendra Permadi, S.Pd.

Team Manager: Rudy Irawan, S.S.


Kamis, 17 Januari 2013

LIGHT THE MOTIVATION UP





Sampai seratus lima puluh tahun yang lalu, sebagian besar manusia masih tidak berani berkhayal untuk bisa terbang. Bagi manusia pada zaman itu, terbang hanyalah impian belaka dan mustahil untuk direalisasikan. Namun kini mimpi manusia untuk bisa terbang telah menjadi hal yang nyata. Adalah Orville dan Wilbur Wright yang mampu menegaskan bahwa manusia ternyata bisa mewujudkan impiannya untuk bisa terbang.
 
Pada 17 Desember 1903 pukul 9.30 pagi, dalam cengkraman cuaca yang mendung dan hawa dingin yang menggigit, Wright bersaudara berhasil terbang untuk pertama kalinya dengan pesawat udara ciptaan mereka sejauh empat mil di wilayah Kitty Hawk, North Carolina. Walaupun Wright Flyer hanya mampu mengangkasa selama 12 detik dan kemudian kembali terhempas ke tanah, peristiwa tersebut ternyata menjadi tonggak sejarah penerbangan pertama dalam peradaban umat manusia.

Banyak saksi mata yang menyaksikan peristiwa bersejarah itu. Namun ternyata pihak pers masih skeptis terhadap keberhasilan Wright bersaudara yang fenomenal tersebut. Bahkan banyak pihak yang mengatakan bahwa kedua bersaudara itu adalah pembohong. Namun kenyataan pahit itu tidak membuat semangat Wright bersaudara menjadi surut. Dengan motivasi yang tinggi, mereka berniat untuk melakukan terbosan baru yang lebih dahsyat lagi.

Enam tahun kemudian semenjak peristiwa di Kitty Hawk, yaitu pada 29 September 1909 pukul 10.18 pagi, Orville Wright berhasil melakukan sensasi yang yang lain yang berhasil menggemparkan dunia. Dengan menggunakan mesin aneh yang mirip burung dan kotak, ia berhasil terbang melintasi Pelabuhan New York dan mengelilingi Patung Liberty.

Ribuan orang menyaksikan peristiwa di langit New York itu dengan tatapan mata tidak percaya. Sesuatu yang besar sedang terjadi, didemonstrasikan secara nyata dan gamblang di hadapan mereka. Dunia pun bertepuktangan karena mimpi anak manusia untuk bisa terbang telah menjadi kenyataan. Dengan motivasi yang kuat, Wright bersaudara berhasil melakukan sesuatu yang dianggap tidak mungkin  sagi sebagian besar manusia di zamannya. 

Itulah kekuatan motivasi ...!
Sebagai pendidik, kita perlu menyadari potensi yang tersimpan dalan satu kata yang disebut motivasi. Tak dapat dipungkiri bahwa lemahnya motivasi yang dialami para siswa di sekolah telah menjadi permasalah dalam dunia pendidikan selama bertahun-tahun. Rendahnya motivasi membuat  siswa menjadi malas, sering terlihat bad mood, atau bahkan cenderung mengganggu temannya yang lain yang sedang belajar. Karena begitu pentingnya motivasi dalam proses belajar, maka sebagai guru atau pun orang tua, kita perlu menemukan kiat-kiat praktis untuk membantu anak-anak kita.

Ada beberapa cara meningkatkan motivasi belajar siswa dalam kegiatan belajar siswa disekolah, misalnya saja seperti yang diungkapkan A.M. Sardiman (2005: 92 – 94), yaitu:

1.      Memberi Angka
Angka dalam konteks ini merupakan simbol dari nilai yang dicapai dalam kegiatan belajar. Pencapaian angka yang baik ternyata terbukti mampu meningkatkan motivasi belajar siswa secara signifikan. Yang perlu diingat oleh para pendidik, bahwa pencapaian angka yang  baik tersebut belum merupakan raihan hasil belajar yang sejati, holistik, dan bermakna. Harapannya adalah angka-angka tersebut harus dikaitkan dengan pencapaian nilai afektif sehingga bukan berhenti di area kognitif saja.

2.      Hadiah
Hadiah dapat menjadi motivasi belajar yang kuat bagi siswa yang menyukai mata pelajaran tertentu. Namun pemberian hadiah akan kehilangan khasiatnya bila ditempatkan pada mata pelajaran yang menarik menurut siswa.

3.      Kompetisi
Persaingan, baik secara indivisu maupun kelompok, dapat menjadi sarana untuk meningkatkan motivasi belajar. Terkadang siswa akan menjadi lebih bersemangat untuk mencapai hasil yang terbaik bila atmosfer berkompetisi itu dengan sengaja diciptakan.

4.      Ego – involvement
Dalam aspek ini dirasa perlu untuk menumbuhkan kesadaran di tengah-tengah siswa akan pentingnya tugas dan menyikapinya sebagai sebuah tantangan yang menggairahkan. Hal ini ternyata merupakan salah satu bentuk motivasi mampu mendorong siswa untuk bekerja lebih keras untuk meraih hasil yang maksimal.

5.      Memberi Tes/Ulangan
Beberapa siswa akan menjadi lebih giat belajar apabila mengetahui akan diadakan tes/ulangan. Tetapi hendaknya tes/ulangan tersebut jangan terlalu sering dilakukan karena akan membosankan dan berubah menjadi rutinitas saja.

6.      Mengetahui Hasil
Mengetahui hasil belajar bisa menjadi sebagai alat pemacu motivasi siswa. Dengan mengetahui hasil belajarnya, siswa akan terdorong untuk belajar lebih giat. Apalagi jika hasil belajar itu mengalami kemajuan, siswa pasti akan berusaha mempertahankannya atau bahkan termotivasi lebih dahsyat lagi untuk meningkatkannya.

7.      Pujian
Apabila siswa berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka kita sebagai guru atau orang tua tidak perlu segan untuk memberikan pujian. Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan memberikan motivasi yang baik bagi siswa. Pemberian pujian harus dilakukan pada waktu yang tepat sehingga akan mendorong terciptanya suasana yang menyenangkan dan membangkitkan harga diri siswa.

8.      Pendisiplinan
Pendisiplinan adalah bentuk reinforcement yang negatif, tetapi jika diberikan secara tepat dan juga bijaksana, bisa menjadi alat motivasi yang tepat bagi siswa. Oleh karena itu, kita sebagai guru atau pun orang tua harus memahami prinsip-prinsip dasar pendisiplinan tersebut.


Jumat, 04 Januari 2013

MENARIK ATMOSFER ALLAH



Di sekolah tempat saya mengajar, murid-murid dibiasakan untuk berdoa sebelum memulai pelajaran. Biasanya salah satu dari mereka saya minta untuk maju ke depan kelas untuk memimpin doa. Biasanya yang terjadi adalah siswa langsung nerocos dengan berbagai permintaan yang tersimpan di batang otaknya. Seolah-oleh semuanya berhamburan keluar, melompat ke depan tahta Allah untuk menantikan Yang Maha Tinggi berkata, “Ya anak-Ku. Semua permintaanmu telah Kusetujui.” Biasanya saya langsung menghentikan prosesi doa dan kemudian mengingatkan siswa tersebut sambil berkata, “Hai Nak, kau lupa satu hal. Biasakanlah untuk mengucap syukur terlebih dahulu.”

Pentingkah mengucap syukur? Oh ya, tentu saja. Dengan mengucap syukur tidak berarti kita mencoba mengubah dan mempengaruhi Tuhan. Ia tetap sama, dulu, sekarang, dan sampai selama-lamanya. Mengucap syukur itu sesungguhnya mengubah kita karena kita diingatkan tentang kebaikan Tuhan. Seseorang yang tidak bersyukur sama artinya dengan berdiri di atas kesombongan.

Saya ini suka acara makan-makan. Fakta itu sedikit banyak menggiring saya untuk menjadikan peristiwa Yesus memberi makan 5000 orang dengan 5 roti dan 2 ikan menjadi salah satu kisah mujizat favorit saya. Tapi ingatkah kita bahwa mujizat itu didahului dengan ucapan syukur yang dilakukan Tuhan Yesus? Peristiwa kebangkitan Lazarus dari kematian pun juga dimulai dengan pengucapan syukur terlebih dahulu. Jelas sudah bahwa sesungguhnya mengucap syukur adalah sama dengan membuka akses bagi surga untuk turut bekerja.

Pada tahun 1997, gereja tempat saya biasa beribadah dibakar massa. Kerusakan yang ditimbulkan sangatlah parah. Mimbar dan bangku-bangku gereja hancur berantakan, lantai gereja dipenuhi dengan pecahan kaca jendela, banyak alkitab yang gosong terbakar, bahkan rumah pastori pun dipenuhi dengan tinja manusia. Memang kerusuhan itu tidak sampai memakan korban jiwa, tapi percayalah sobat, seluruh jemaat benar-benar shock dan diliputi ketakutan yang amat sangat.

Ibadah perdana pasca kerusuhan hanya diikuti oleh beberapa keluarga saja. Meskipun masih takut, kami nekat saja beribadah di antara puing-puing gereja. Tidak ada semerbak pengharum ruangan. Tiada pula iringan musik. Kemeriahan, sorak pujian, dan tepuk tangan juga sirna. Yang ada cuma abu dan debu yang bersanding dengan aroma benda yang terbakar. Beberapa ibu nampak tidak bisa lagi membendung air mata saat lagu penyembahan dinaikkan. Saya turut hadir di situ sambil mempertanyakan di manakah Allah, Sang penjaga Israel. Pikiran remaja saya gagal menemukan bukti proteksi total Tuhan terhadap jemaat-Nya. Namun sejurus kemudian, Bapak Gembala kami berkata dengan suara bergetar, “Tuhan Yesus, ajar kami untuk berterima kasih...!”

What? Berterimakasih untuk apa? Atas dasar apa lagi kita harus bersyukur? Semuanya sudah sirna dan berantakan. Protes saya benar-benar tidak berujung. Sampai kemudian saya sadar bahwa ucapan Bapak Gembala tadi mampu menguatkan jemaat. Jemaat terus bernyanyi dan bernyanyi. Walaupun daging menolak, tapi kami mengambil keputusan untuk menyalibkannya dan terus bersikeras untuk bersyukur. 

Pahitnya hidup memang sering mebuat kita sulit untuk mengucap syukur. Problem kehidupan yang berat membuat bibir lidah kita kesulitan untuk bersyukur. Sepertinya tidak ada hubungan yang logis antara permasalahan yang rumit dengan pengucapan syukur. Tapi kemudian sekarang saya mengerti bahwa mengucap syukur itu tidaklah dipengaruhi oleh keadaan di sekitar kita. Mengucap syukur itu adalah keputusan.

Apapun dan bagaimanapun keadaan kita, pastikan untuk selalu bersyukur karena dengan melakukannya, kita sama dengan menarik atmosfer Allah.

Kamis, 03 Januari 2013

TIDAK ADA ALASAN UNTUK KHAWATIR



Pernahkah Anda merasa takut dan khawatir?
Saya sering merasakannya. Dan saya berpikir bahwa hal tersebut adalah manusiawi. Manusia bukanlah cyborg melainkan insan yang mempunyai perasaan yang dinamis. Dalam kedinamisan itulah terselip perasaan khawatir. Khawatir gagal, khawatir tidak bisa membayar tagihan bulanan, takut menjadi tua, khawatir terhadap proses persalinan sang istri dan lain sebagainya. Semuanya itu wajar, asalkan kita membawa semua kekhawatiran ke hadapan Tuhan Yesus. Yang tidak wajar adalah apabila kita tetap bertahan di dalam kekhawatiran tersebut dengan menggunakan hikmat dan kekuatan kita sendiri.

Banyak orang memprediksikan sesuatu yang negatif akan terjadi di tahun 2013 ini. Pandangan tahayul yang tidak sehat juga turut menggiring opini kita. Tahun 2013 adalah tahun ular air. Angka 13 adalah angka sial. Banyak malapetaka bakal terjadi. Tetapi lepas dari semuanya itu, Tuhan sebenarnya mengerti bahwa manusia adalah makhluk yang mudah untuk takut dan khawatir. Manusia gampang tawar hati dan menjadi lupa akan kebaikan Tuhan. Ingatkah kita bahwa Tuhan sudah berulang kali menguatkan kita dalam Alkitab untuk tidak perlu menjadi khawatir? Jika Tuhan sendiri sudah menegaskan supaya kita tidak perlu khawatir, maka sebenarnya kita tidak punya alasan untuk terus menghidupi rasa khawatir itu.

Beberapa bulan lagi, istri saya akan melahirkan. Jujur saja ada juga perasaan di khawatir di hati ini tentang keadaan anak yang nanti akan dilahirkan. Bagaimana kalau dia terlahir dalam keadaan cacat fisik? Bagaimana kalau si kecil memiliki keterbelakangan mental? Bagaimana dengan keselamatan sang Ibu? Cukupkah uang saya? Dan sebagainya, dan sebagainya. Semakin saya khawatir, semakin saya sadar bahwa hal itu tidak mendatangkan faedah apa-apa bagi saya. Yang saya lakukan adalah mengambil keputusan untuk menyerahkannya kepada Tuhan Yesus. Di dalam Dialah ternyata saya menemukan ketenangan. Serius ..!

Bagaimana cara menyerahkan kekhawatiran kita kepada Tuhan? Satu-satunya cara adalah melalui berdoa. Dalam suratnya kepada jemaat Filipi, Rasul Paulus menegaskan: “Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dalam ucapan syukur. Damai sejahtera yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” (Filipi 4: 6 - 7)  Berdoa itu lebih dari sekedar meminta kepada Tuhan. Berdoa adalah media kita untuk berkomunikasi dengan-Nya. Prayer is the most powerful weapon to change everything in our life.

Keintiman yang muncul di antara suami dan istri akan memunculkan buah hati. Keintiman yang dibangun bersama dengan Tuhan secara otomatis akan melahirkan buah-buah Roh. Dalam konteks ini, jika kita sudah menyerahkan kekhawatiran kita kepada-Nya, maka buah Roh damai sejahtera akan melingkupi hati dan pikiran kita.

Lalu apakah setelah kita menyerahkan kekhawatiran, masalah kita akan lenyap dengan sendirinya? Tentu saja tidak. Permasalah itu masih ada di depan kita. Tetapi saat itu, kita tidak lagi sendirian menghadapinya. Ada Tuhan Yesus bersama dengan kita yang siap memberikan kekuatan supaya kita mampu menanggung segala sesuatu. Bersama dengan Dia, siapakah lawan kita, bukan?

Sungguh..., tidak ada alasan lagi buat kita untuk tinggal dalam kekhawatiran.