Minggu, 01 Mei 2011

KEINDAHAN ITU BERNAMA EL CLASICO

Bicara tentang El Clasico selalu berbicara tentang keindahan bermain sepak bola. Lupakan dulu tentang sepak bola pragmatis yang lebih mengedepankan hasil akhir. El Clasico identik dengan para seniman bola yang bermain bola dengan skill dan intelejensi yang tinggi. Tidak ada kick and rush ala klub-klub tradisional Inggris.di sini. Jangan harap pula menyaksikan pertahanan catenaccio model tim-tim Serie A Italia. Yang ada adalah skill mumpuni berpadu dengan kecepatan serta passing akurat.

El Clasico atau yang juga dikenal dengan Derby Spanyol adalah sebuah istilah untuk menamakan pertandingan sepak bola Liga Spanyol yang mempertemukan Real Madrid dan Barcelona. Setiap tahunnya, kedua tim tersebut paling tidak bertemu dua kali dalam liga reguler di luar pertandingan Copa del Rey maupun kejuaraan Eropa. Rivalitas keduanya juga merupakan representasi dari persaingan dua kota terbesar di Spanyol dengan dua pandangan politik yang berbeda pula. Real Madrid selalu identik dengan Spanish Nationalism dan Barcelona juga senantiasa dikonotasikan dengan Catalan Nationalism.

Sejak dahulu, kota Barcelona sudah menjadi simbol kebanggaan dan identitas masyarakat Catalan yang selalu berseberangan dengan kebijaksaan sentralistik Spanyol yang selalu berpusat di kota Madrid. Pertikaian di antara kedua kota itu pernah mencapai level super panas saat Presiden Barcelona FC, Joseph Sunyol, dieksekusi oleh pemerintahan Diktaktor Francisco Franco saat yang bersangkutan melakukan kunjungan ke kota Madrid selama perang sipil berkecamuk di negara itu.

Persaingan Real Madrid dan Barcelona juga pernah diwarnai dengan transfer kontroversial yang meningkatkan tensi permusuhan di antara keduanya. Yang pertama adalah tranfer pemain berkebangsaan Jerman, Bern Schuster, dari Barcelona menuju Real Madrid pada tahun 1988. Pada tahun 1994, pemain Barcelona dari Denmark, Michael Laudrup, memutuskan untuk pindah dari Camp Nou menuju Santiago Bernabeu dengan status free transfer. Selidik punya selidik, perpindahan haram itu dipicu oleh perselisihan Laudrup dengan icon Barca waktu itu, Johan Cruyff.


Kontroversi transfer pemain yang paling panas adalah ketika Pemain Barcelona asal Portugal, Luis Figo, memutuskan untuk berganti kostum Real Madrid. Banyak pihak yang merasa terkhianati oleh keputusan Figo tersebut mengingat yang bersangkutan sudah menjadi pemain favorit publik Catalan dengan gaya permainannya yang impresif dan mampu membius banyak orang. Kemarahan suporter Barcelona begitu terasa pada saat Figo bertanding di Camp Nou dengan kostum Madrid  di tahun 2002. Bahkan salah satu kelompok suporter fanatik Barca, Boixos Nois, pernah melemparkan kepala babi ke arah Figo saat pertandingan tengah berlangsung . Figo’s transfer to Real Madrid turned him from Catalonia's most beloved person to the most hated.

Partai El Clasico legendaris pernah terjadi pada November 2005. Saat itu Barcelona berhasil menekuk Real Madrid di stadion Santiago Bernabeu dengan skor mencolok 0 - 3. Padahal waktu itu, Real Madrid dijejali oleh para pemain jempolan, macam David Beckham, Robinho, Roberto Carlos, maupun Zinedine Zidane sehingga mendapat julukuan El Galacticos. Bintang Barcelona, Ronaldinho, menjadi pemain kedua setelah Maradona yang mendapat standing ovation dari publik Madrid berkat permainannya yang memikat.

Tahun ini El Clasico dijadwalkan berlangsung sampai lima kali. Dua pertandingan berlangsung di La Liga Spanyol, satu pertandingan di babak final Copa Del Rey, dan dua kali pertandingan babak semifinal Liga Champions Eropa. Ini merupakan momen yang ditunggu-tunggu jutaan pecandu bola di seluruh penjuru dunia sebab jarang sekali terjadi El Clasico berlangsung sampai lima kali dalam setahun.

El Clasico juga mengetengahkan kisah perseteruan dua pelatih beda karakter. Jose Mourinho dan Joseph Guardiola. Jose Mourinho, pelatih Real Madrid, selalu mengklaim dirinya sebagai The Special One. Banyak bicara, sinis, enggan mengakui keunggulan orang lain, sering bermasalah dengan media, tapi hebatnya prestasi yang pernah diraih Mou ternyata semoncer habitnya yang sering berkoar-koar. Gaya kepelatihannya dikagumi oleh banyak pemain jempolan. Ia mampu membawa FC Porto sebagai kampiun Liga Champions. Saat menukangi Chelsea, ia juga mampu menaklukkan ego para pemain mahal Chelsea dan membawa tim tersebut sebagai yang terbaik di English Premiere League. Puncaknya, Mourinho mampu membawa Inter Milan meraih treble winner tahun lalu.

Bagaimana dengan Guardiola? Pemain AC Milan, Zlatan Ibrahimovic pernah menjulukinya sebagai Mahatma Gandhi oleh karena karakternya yang kalem dan gaya busananya yang bersahaja. Bagi publik Catalan, Pep Guardiola adalah sosok loyal dan berkharisma. Banyak orang mengatakan bahwa ia mewarisi tim Barcelona peninggalan pelatih hebat pendahulunya, Frank Rijkaard. Tapi sejatinya, Pep tahu betul bagaimana cara mengaplikasikan gaya permainan tiki taka dalam model permainan sehingga membuat Barcelona menjadi yang terhebat dalam beberapa tahun terakhir dni di La Liga Spanyol. Ia disegani semua pemainnya. Ia juga berani mendepak pemain-pemain hebat tapi susah diatur dari timnya macam Ronaldinho, Samuel Eto’o maupun Ibrahimovic sendiri.

El Clasico juga bicara tentang persaingan antara Lionel Messi dan Christiano Ronaldo. Kedua pemain tersebut memang berpeluang saling berduel di tengah lapangan untuk membuktikan siapa yang yang terbaik di antara mereka. Untuk sementara ini, memang Lionel Messi lebih unggul dalam rekor pertemuan head to head.

Showtime ......

EL CLASICO 1
El Clasico pertama berlangsung pada tanggal 28 November 2010 di Nou Camp, kandang Los Blaugrana, Barcelona. Pada pertandingan tersebut, Los Merengues, Real Madrid hancur lebur 5 gol tanpa balas. Entah salah siapa, yang jelas lini tengah Bercelona begitu perkasa malam itu. Striker Barcelona David Villa menjelma menjadi momok mematikan di depan gawang Iker Casillas. Oh sungguh malang benar .........
EL CLASICO 2
Seperti yang sudah-sudah, laga Real Madrid versus Barcelona dalam El Clasico jilid II di kandang Madrid, Santiago Bernabeu, berlangsung sengit. Pertaruhan gengsi dalam laga ini membuat pemain kedua kesebelasan tampil ngotot. Namun kali ini, Mourinho banyak belajar dari partai pertama dengan tidak menginstruksikan para pemainnya untuk bermain terbuka. Hal ini sangatlah mengejutkan, karena Real Madrid selalu menampilkan permainan menyerang tidak perduli siapa pun lawannya. Strategi ini terbukti berhasil dan Barcelona pun tertahan dengan skor 1 - 1 via gol Messi yang kemudian dibalas oleh Ronaldo.

Namun tak urung strategi Jose Mourinho tersebut menuai kecaman dari banyak pihak. Salah satunya datang dari legenda hidup Real Madrid di era 1950-an, Alfredo di Stefano.  Stefano mengatakan bahwa strategi yang diterapkan Mou kepada anak asuhnya seperti seekor tikus melawan Singa dari Catalan. Presiden kehormatan Madrid tersebut justru memuji penampilan Barca yang disebutnya bermain dengan memperlakukan bola dengan penuh kehormatan. Namun dasar Mourinho, ia cuek bebek. "Saya pelatih Madrid, bukan Stefano!" tukasnya.
El CLASICO III
Stadion Mestalla, kandang Valencia, menjadi saksi perhelatan El Clasico ketiga di musim ini. pada tanggal 20 April 2011. Pertandingan Barcelona melawan Real Madrid kali ini memiliki nuansa istimewa karena merupakan babak final Copa Del Rey atau Piala Raja Spanyol. Berkaca dari dua pertandingan sebelumnya, Real Madrid menerapkan strategi permainan unik 4 - 6 dengan tidak memasang satupun striker murni pada starting line up. Taktik ini berjalan efektif di sepanjang pertandingan. Rapatnya pertahanan Los Blancos mampu meredam tiki taka Barcelona sambil sesekali melakukan counter attack.


Tidak ada gol yang tercipta selama 90 menit waktu normal. Pertandingan terpaksa memasuki fase perpanjangan waktu 2 x 15 menit. Masa perpanjangan waktu rupanya menjadi turning point bagi Real Madrid. Puncaknya terjadi pada saat Angel di Maria melakukan akselerasi di sektor kanan pertahanan Blaugrana dan kemudian mengrimkan umpan silang yang berhasil diselesaikan oleh tandukan tajam Ronaldo. Gol!


Kedudukan 1 - 0 buat Real Madrid bertahan sampai peluit panjang wasit dibunyikan. Ya...Real Madrid mampu menjadi pemenang El Clasico jilid III. Kemenangan ini terasa manis karena mereka mampu menahbiskan dirinya sebagai juara Copa del Rey 2011.


EL CLASICO IV
Selang empat hari kemudian, El Clasico bertajuk semifinal 1st leg Liga Champions Eropa kembali menghentak. Pasca kemenangan pada duel final Copa del Rey, kali ini Real Madrid menatap pertandingan dengan kepercayaan diri yang tinggi. Apalagi duel super panas ini di helat di kandang Madrid. "Kami akan menghancurkan Barcelona," koar Ronaldo sehari sebelum pertandingan dilaksanakan.

Namun ternyata ...... 
Walaupun bermain di kandang sendiri, tampaknya Real Madrid tidak bisa memanfaatkan pengaruh penonton yang terus memberikan semangat kepada mereka. Mereka tetap tidak dapat mengimbangi permainan cepat yang dilakukan oleh Barcelona. Begitu bebasnya Xavi Hernandez menguasai lini tengah menjadi salah satu kunci utama Barca dapat menaklukkan Madrid malam itu.

Dua gol Barcelona yang menghujam jala gawang Madrid diborong oleh Lionel Messi pada menit 67′ dan 87′. Gol kedua membuktikan bagaimana cepatnya seorang Lionel Messi membawa bola sambil meliuk-liuk melewati pemain belakang Madrid dan langsung menceploskan bola ke gawang Casillas menggunakan kaki kanan. Dalam pertandingan ini wasit mengeluarkan dua kartu merah, satu untuk J.M. Pinto dan Pepe. Selangkah lagi, Barcelona melangkah ke babak final.

EL CLASICO V
Real Madrid harus memenangkan El Clasico edisi ini dengan margin 3 gol. Mau tidak mau tim ini harus keluar dari gaya pragmatis yang terus diterapkan dalam empat El Clasico sebelumnya dan berani tampil lebih agresif apapun resikonya. Namun ternyata, gawang Madridlah yang harus bobol lebih dulu via gol Pedro meskipun dibalas oleh gol yang dicetak Marcello. Kedudukan imbang 1 - 1 tetap bertahan sampai akhir dan berhasil meloloskan Barcelona ke partai final Liga Champions melawan Manchester United yang akan dilangsungkan pada 28 Mei nanti di Wembley Stadium. Partai ini merupakan pertandingan ulangan final Liga Champions tahun 2009. Saat itu, Barcelona berhasil mengandaskan ambisi Manchester United lewat gol Samuel Eto'o dan Lionel Messi.

Lima partai El Clasico tahun ini telah berakhir. Keindahan permainan sepakbola modern yang berpadu dengan berbagai intrik dan drama bak sinetron telah kita nikmati bersama. Apapun itu, untuk sementara hegemoni Barcelona atas Madrid masih terus berlangsung.  Tak terbantahkan, Jose Mourinho selalu menang kemana pun ia pergi, dan ia memenangkannya dengan cepat. Juara liga pada musim pertamanya di Porto, di Chelsea, dan Inter Milan. Rekor itu dihentikan oleh Barcelona. Ia tidak berhasil melakukannya untuk Real Madrid. Itulah makna terpenting dari lima sekuel terakhir El Clasico.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar