Senin, 07 Maret 2011

Stars In Making


Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak (Maleakhi 3:3a)

Ayat ini sangat mengusik seseorang yang sedang mengikuti kelas pendalaman Alkitab, dan ia pun bertanya-tanya apa maksud Firman Tuhan ini mengenai karakter dan sifat Allah. Ia kemudian memutuskan mencari tahu tentang proses pemurnian perak.
Minggu itu, orang tersebut tersebut membuat perjanjian dengan seorang pengrajin perak untuk melihat bagaimana proses kerjanya saat memurnikan perak. Dia tidak menyebutkan sama sekali alasannya mengapa dia ingin mencari tahu proses pemurnian perak.

Dia menyaksikan pengrajin perak itu sedang memanaskan perak di atas api. Pengrajin itu menjelaskan bahwa ketika hendak memurnikan perak, dia harus menjaga agar perak itu tetap ada di tengah-tengah perapian dimana terdapat suhu yang paling panas, agar supaya perak itu dapat dimurnikan dari segala debu, batu, berbagai kekotoran yang melekat pada perak itu.

Orang itu kemudian membayangkan bagaimana Allah menjaga kita pada titik api yang terpanas, dan kemudian teringat kembali pada ayat yang mereka renungkan: "Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak". Kemudian dia bertanya kepada pengrajin perak itu apakah benar bahwa dia harus duduk di depan api sepanjang waktu hingga perak itu menjadi murni.

Pengrajin itu berkata ya, dia bukan hanya harus duduk menjaga perak itu, tetapi juga harus terus-menerus memperhatikan perak di atas api itu setiap saat. Jika terlambat diangkat sedikit saja, perak itu akan rusak.
Orang itu terdiam sebentar, dan kemudian bertanya, "Bagaimana Anda tahu bahwa perak itu sudah benar-benar murni?"

Pengrajin itu tersenyum dan menjawab, "Oh, itu sangat mudah -- perak itu telah murni ketika saya bisa melihat wajah saya di dalamnya.
Anak-anak adalah seperti mahakarya yang masih belum sempurna dibentuk. Untuk dapat menjadi sebuah mahakarya yang sempurna, mereka perlu melewati proses penempaan yang memerlukan waktu yang cukup lama. Tak jarang proses itu menuntut pengorbanan dari tangan orang-orang yang menempanya. Proses penempaan tersebut baru akan usai tatkala wajah Kristus sudah terpancar dari mahakarya itu.

So ,….jangan menyerah wahai para penempa mahakarya. Sadarilah bahwa Anda sedang terlibat dalam proses pendidikan bagi anak-anak dari Raja segala raja. Selamat berjuang ….

Dedicated for all parents and teachers around this globe ….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar