Senin, 09 Agustus 2010

Tragedi Hari Jumat yang Menampar Wajah Bangsa

Jumat, 6 Agustus 2010, mungkin akan menjadi hari yang sulit dilupakan oleh banyak orang. Bagaimana tidak, aliran listrik Bandara Internasional Soekarno-Hatta tiba-tiba padam. Kita sudah cukup kenyang dan bosan dengan berita-berita pemadaman listrik bergilir di daerah-daerah tertentu di luar Jawa. Tapi jangan salah. Ini Bandara Internasional Soekarno – Hatta, halaman depan Republik ini.
Peristiwa ini sontak membuat banyak orang kalang kabut. Tercatat banyak penerbangan domestik maupun internasional menjadi tertunda. Antara lain Sriwijaya Air (10 penerbangan), Lion Air (10), Batavia Air (9), Citilink (2), dan Express Air (1). Di sektor penerbangan internasional, 22 jadwal keberangkatan Garuda Indonesia tertunda. Begitu pula jadwal Malaysia Airlines, Singapore Airlines, Star Air, dan Royal Brunei (Jawa Pos, Senin 9Agustus 2010).
Yang terjadi di Bandara Internasional Soekarno – Hatta ini tersebut membuat kita selaku warga negara hanya bisa mengelus dada sambil geleng-geleng kepala. Jangankan merealisasikan wacana penyelenggaraan World Cup di Indonesia yang beberapa saat lalu sempat mengemuka, ngurus listrik saja masih byar pet.
Tindakan gentle segera dilakukan oleh Dahlan Iskan selaku Direktur Utama PLN lewat tulisannya di Jawa Pos, Minggu 8 Agustus 2010. Secara terbuka beliau meminta maaf atas kejadian yang sangat memalukan tersebut. Sayangnya untuk beberapa hal Dahlan Iskan serasa berupaya untuk ngeles seraya menjelaskan bahwa kesalahan tidak mutlak di pihak PLN namun terjadi kerusakan pada sistem listrik di bandara internasional tersebut.
Penjelasan yang sifatnya teknis tentulah sangan awam bagi masyarakat kebanyakan. Mereka tahunya cuma listrik pada hari Jumat 6 Agustus 2010 di Bandara Internasional Soekarno – Hatta tiba-tiba padam sehingga menyebabkan aktivitas mereka terganggu. Namur sikap gentle seorang Dahlan Iskan tentunya perlu mendapat apresiasi. Jarang lho ada pejabat republik ini yang mau minta maaf secara terbuka. Namun kejadian ini semakin memperburuk pencitraan bangsa ini. Kita lebih dikenal sebagai bangsa yang tidak becus mengurus segala sesuatu.
Kebanggaan menjadi Indonesia memang tengah diuji.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar