Senin, 16 Agustus 2010

Langkah Baru

Di kehidupan ini, ada kalanya seseorang diperhadapkan pada situasi di mana ia harus berani melangkah untuk memulai lembaran baru dalam kehidupannya. Keputusan untuk membuka lembaran baru dalam kehidupan sangat penting dilakukan agar kehidupan ini tetap bergairah dan jauh dari kesan stagnan dan membosankan. Namun kompleksitas permasalahan hidup sering kali membuat keputusan untuk membuka lembaran baru dalam kehidupan tidak semudah membuka lembaran baru dalam sebuah buku.
Bayang-bayang masa lalu sering menjadi kendala bagi kebanyakan orang untuk membuka lembaran baru dalam kehidupan, tidak perduli apakah bayang-bayang itu menyimpan kenangan baik ataupun memori buruk nan memalukan. Bayang-bayang keberhasilan dan ketenaran di masa lalu dapat membuat seseorang berpuas diri sehingga tidak lagi bersemangat untuk mengembangkan kapasitasnya. Sebaliknya, memori kegagalan ataupun cerita sedih di masa lalu dapat menjadi mimpi buruk dan menghantui kehidupan seseorang seumur hidupnya.
Pada tahun 1986, Mike ”Iron Man” Tyson berhasil menjadi juara dunia tinju termuda sepanjang sejarah. Untuk beberapa tahun lamanya ia terus menebar sensasi dengan gaya bertarungnya yang liar, brutal, dan sekaligus juga sangat fenomenal. Pukulannya yang keras kerap membuat para petinju yang menjadi lawannya sudah terjatuh mencium kanvas di ronde pertama. Namun ketenaran yang melimpah itu lambat laun membawa Tyson ke tepi jurang kehancuran. Ia akrab dengan minuman beralkohol, malas beratih dan kehilangan orientasi hidup sehingga beberapa kali harus berurusan dengan pihak kepolisian karena masalah kriminal. Puncaknya di tahun 1990, ia dikalahkankan oleh petinju tidak terkenal asal Inggris, James ”Buster” Douglas dalam pertarungan yang berlangsung di Tokyo.
Pada saat masih anak-anak, Michael Jackson mengakui sering diperlakukan secara kasar oleh sang ayah, Joe Jackson. Ia juga menuduh sang ayah telah mengeksploitasi dirinya beserta saudara-saudarnya hanya demi uang dan ketenaran belaka. Perlakuan sang ayah tersebut terbukti maembuat kepribadian Jacko menjadi labil dan misterius. Di kemudian hari, meskipun ia dikenal sebagai figur yang mempunyai kepedulian sosial yang tinggi serta memiliki aksi panggung yang luar biasa, namun Michael Jackson didiagnosa mengalami gejala takut tua, introvert, kecanduan obat-obatan, dan terobsesi terhadap anak-anak secara berlebihan. Kematiannya pun sampai sekarang juga masih berselubung misteri dan kontroversi.
Dua penggalan kisah di atas menunjukkan betapa kepuasan diri secara berlebihan dan bayang-bayang masa lalu sangat mempengaruhi derap langkah seseorang. Ketidakmampuan dalam menyikapi masa lalu secara bijak membuat kita sulit membuat langkah baru yang mampu menerobos batasan-batasan yang sudah terbentuk sebelumnya. Akibatnya kita akan menjadi ragu, tidak percaya diri, dan gagal meraih sasaran yang ditentukan.
Salah satu potensi yang harus mengalami peningkatan setiap saat adalah guru. Guru tidak boleh berhenti belajar. Bila guru berhenti belajar, maka keringlah telaga inspirasi, teladan, dan pengetahuan yang menjadi pemuas dahaga para siswa. Bila guru hanya berpangku tangan dan duduk bersila dalam zona nyaman, maka cepat atau lambat kehancuran dan keterbelakangan akan segera menghampiri.
Guru akan sangat berbahagia bila menyaksikan muridnya yang dulunya tidak berkarakter namun sekarang mampu menjiwai karakter terpuji yang dipelajarinya. Seorang guru juga akan sangat bersukacita apabila melihat siswa yang dulunya tidak bisa tapi sekarang menjadi bisa. Di dalam tangan seorang guru terdapat kunci antimateri yang mampu memicu daya ledak kejeniusan dalam diri setiap siswa. Sebesar apapun potensi yang terkandung dalam diri seorang siswa, bila tanpa mendapatkan sentuhan tangan King Midas dari seorang guru, maka potensi itu tidak akan dapat dimaksimalkan.
Bila setiap guru menyadari betapa besarnya peran yang dimilikinya dalam mewarnai setiap generasi yang dipercayakan padanya, ia tidak akan lagi takut dan ragu untuk melangkah dalam menghadapi angin perubahan. Baginya konsep ELEVATE adalah satu hal yang nyata dan harus dihidupi dalam meningkatkan kualitas pengajarannya. Ide-ide segar dan orisinal akan ada bagi mereka yang mau terus membuka cakrawala diri terhadap setiap perkembangan.
Memulai langkah yang baru memang tidak selamanya mudah. Terkadang langkah tersebut mengandung resiko yang tidak terperi: menakutkan, menyulitkan, atau bahkan menjengkelkan. Secara natural, seseorang akan merasa aman apabila tinggal di dalam area kenyamanan. Ia akan enggan untuk melangkah. Namun hal tersebut tidak boleh berlaku bagi kita sebagai salah satu pilar dalam pendidikan. Mengapa kita harus berpuas diri untuk ada dalam kolam pengetrahuan apabila kita sebenarnya bisa mengarungi samudra hikmat yang maha luas dengan bingkai cakrawala pengenalan akan Tuhan Yesus, Allah kita?
So tunggu apa lagi? Mari melangkah............
”Sekalipun aku berjalan (baca: melangkah) dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya sebab Engkau besertaku;”
Mazmur 23:4A

Tidak ada komentar:

Posting Komentar