Beberapa hari yang lalu saya memeriksan istri ke klinik dokter kandungan
untuk kontrol bulanan. Setelah tiba di klinik yang dituju, kami baru diberitahu
bahwa dokter kandungan yang biasa melayani kami sedang cuti akhir tahun. Namun
kami tidak perlu risau karena masih ada dokter pengganti yang siap membantu kami.
Meskipun merasa kurang enak, kami setuju untuk berada dalam pemeriksaan dokter
pengganti tersebut.
Sang dokter pengganti ternyata seorang perempuan paruh baya yang lugas dan
cekatan. Dengan antingnya yang besar, make up yang cukup tebal dan jilbab
modern yang dikenakannya, ia lebih mirip seorang gipsi dari pada seorang dokter kandungan. Saya kok jadi
ingat sosok Maria Mercedez, ya? Hahahaha .....Tapi okelah ...ia ternyata
melakukan tugasnya dengan baik. Setelah memeriksa kandungan istri saya, ia
kemudian memberikan resep obat.
Saya kemudian diingatkan bahwa iman itu sama dengan pergi ke dokter. Tidak
pernah kita mengenal dokter itu secara pribadi, namun kita mempercayai setiap
kalimat yang keluar dari mulutnya. Resep yang diberikan pun terkadang sulit
untuk kita baca. Namun kita tetap membawanya juga, membayar tagihannya lalu
membawanya ke sebuah tempat yang sangat tidak familiar bernama apotik. Obat
yang kemudian kita terima dari apotik juga tidak kita pahami kandungannya, namun
meskipun demikian tetap kita minum obat tersebut. Mengapa hal itu bisa terjadi?
Karena kita percaya terhadap dokter dan obat yang diberikan.
Banyak orang mengatakan bahwa mengikuti Yesus itu sama seperti sebuah
perjudian. Tapi kita memilih untuk menyebutnya sebagai langkah iman. Tidak
pernah kita tahu apa yang bakal terjadi di depan kita, namun kita tetap saja kita mempercayakan
seluruh kehidupan kita kepadaNya. Mungkin kita sering bertanya, mengapa banyak hal
yang tidak menyenangkan datang menerpa kehidupan kita. Tapi sebenarnya Yesus
tidak memiliki kewajiban untuk menjelaskan semuanya itu kepada kita. Ia meminta
kita tidak untuk mengerti dan memahami. Yesus meminta kita untuk percaya.
Tahun 2013 sesaat lagi akan kita masuki. Seperti biasa, banyak prediksi
yang dibuat oleh banyak pihak. Tarif listrik bakal naik bertahap sampai empat
kali dalam setahun, pergantian kurikulum pendidikan, kegaduhan politik yang
semakin membahana, pemotongan 3 angka nol dalam mata uang kita, ....pokoknya
macam-macam lah. Membuat resah, bukan? Menjadi resah itu manusiawi. Namun
biarlah itu menjadi dasar bagi kita untuk meletakkan kepercayaan kita pada
pemegang kehidupan itu sendiri. Mengikuti Yesus itu bukan gambling. Mengikuti Yesus itu adalah langkah iman.
Selamat tahun baru 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar