Selasa, 18 Desember 2012

PROFESI PROFETIK







Namanya Rachel D’Avino. Ia seorang guru yang masih muda, 29 tahun. Sedianya, sang kekasih, Anthony Cerritelli, akan melamar Ibu Guru Rachel pada malam natal tahun ini. Namun Rachel ternyata menjadi salah satu korban pada penembakan di SD Sandy Hook, Newtown, Connecticut beberapa hari yang lalu.

Sebenarnya si sekolah itu, Rachel adalah seorang guru baru. Ia mengajar di Sandy Hook sambil menyelesaikan gelar doktoralnya. Saat insiden itu terjadi, menurut penuturan beberapa murid yang selamat, Ibu Guru Rachel memasang badannya untuk melindungi para murid dari tembakan senapan Bushmaster AR-15 yang dipegang Adam Lanza. Rachel D’Avino terbunuh. Beberapa muridnya juga, namun beberapa yang lain selamat. Meskipun terbunuh, Ibu Guru Rachel membuktikan bahwa ia seorang pahlawan.

Tindakan heroik Ibu Guru Rachel tersebut benar-benar menjadi pemikiran saya beberapa hari belakangan ini. Ia masih belia namun memiliki keberanian yang luar biasa. Bila hal yang sama terjadi di ruang kelas saya, sanggupkah saya melakukan tindakan yang sama beraninya? Ibu Guru Rachel sudah membuktikan peran guru sebagai gembala. Gembala yang baik tak akan pernah meninggalkan domba-dombanya.

Beberapa hari yang lalu, Busyro Muqqodas, salah satu pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menuturkan bahwa profesi penyidik KPK dapat dikategorikan sebagai profesi profetik. Ada banyak tantangan dan halangan yang menghadang, bahkan nyawa pun bisa tergadaikan. Namun kenyataan kelam itu tidak akan pernah menyurutkan keberanian KPK untuk terus menyuarakan suara kenabian di tengah-tengah bangsa ini.

Guru juga merupakan profesi profetik. Guru harus berani menyuarakan kebenaran bagi generasi baru republik ini. Guru juga harus berani berkata tidak terhadap ketidakjujuran yang mungkin menyeruak di tengah-tengah tuntutan harus 100 persen lulus dari pihak sekolah. Guru harus menjadi pihak yang sungguh-sungguh sadar bahwa ketidakjujuran adalah embrio korupsi yang sudah terbukti menjerumuskan bangsa ini.

Keberanian Rachel D’avino kiranya menjadi inspirasi buat kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar