Selasa, 14 September 2010

Republik Sepeda Motor

Dalam 5 tahun belakangan ini, penggunaan sepeda motor sebagai sarana transportasi bagi para pemudik seolah menjadi fenomena baru. Jumlah pemudik yang menggunakan sarana transportasi kereta api, bus, maupun mobil pribadi tahun ini memang meningkat sekitar 12 %. Namun jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor ternyata menunjukkan angka yang jauh lebih fantastis. Data yang diterbitkan Posko Harian Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu 2010 Kemhub menyebutkan selama sembilan hari mulai dari H-7 sampai hari kedua Lebaran kemarin, jumlah sepeda motor yang melintasi enam pos perhitungan sebanyak 660.957 sepeda motor. Wow…!

Mudik dengan menggunakan sepeda motor memang lebih murah bila ditinjau dari segi ekonomis. Tidak perlu tergencet berdesak-desakkan seperti sarden di dalam kereta api. Lebih luwes melakukan zigzag dan manuver bila terjebak kemacetan. Serta yang pasti…jauh lebih adem. Namun adem di sini bukan karena hembusan AC, tapi karena terjangan angin yang seolah menerpa raga tanpa budaya.

Berbagai standar keselamatan dalam menggunakan sepeda motor seolah diabaikan oleh para biker. Semua barang yang dibawa seolah numplek blek di atas motor. Belum lagi para anggota keluarga –istri, anak pertama, bayi, semuanya memenuhi punggung motor yang panjangnya cuma sekitar semeter itu. Urusan keselamatan memang seolah menjadi nomor dua, yang penting dapat sampai di tempat tujuan dan berkumpul bersama sanak keluarga yang lain. Seolah mereka lupa bawa nyawa ini tidak ada ban serepnya.

Kemudahan mendapatkan kredit sepeda motor memang menjadi penyebab utama melonjaknya jumlah sepeda motor di tanah air. Bayangkan saja, dengan uang muka Rp 200 ribu saja, sebuah sepeda motor sudah bisa menjadi milik kita. Biaya angsurannya pun cukup terjangkau bagi daya beli masyarakat. Dampaknya dapat diterka: sepeda motor seperti menjadi primadona baru di jalan raya.


Sepeda motor memang bukan jenis transportasi massal. Namun kendaraan ini tidak bisa dipungkiri menjadi salah satu pilihan yang dinilai tepat oleh masyarakat untuk mudik ke kampung. Setelah libur cuti bersama usai, kita perlu bersiap untuk menyaksikan arus balik motor dan jenis kendaraan yang lain memasuki wilayah perkotaan. So, get ready!

Berikut ini beberapa langkah persiapan yang aman dengan menggunakan sepeda motor untuk keperluan perjalanan mudik/balik.

Siapkan Mental Anda
Bisa jadi menggunakan sepeda motor adalah alternatif terakhir Anda untuk bepergian jarak kauh. Jika memang demikian buat senang perasaan Anda, hilangkan beban, perasaan was-was, dan kekhawatiran yang berlebihan. Bangun perasaan di dalam jiwa bahwa perjalanan dengan sepeda motor itu kegiatan yang menyenangkan.
Siapkan Pengetahuan andaPerluas pengetahuan Anda tentang rencana mudik/balik yang akan dilaksanakan, meliputi kondisi rute, kondisi sepeda motor dan informasi lainnya yang berkaitan dengan perjalanan Anda.

Siapkan Fisik Anda
Istirahat yang cukup sebelum Anda pergi. Hindari minum obat-obatan yang membuat anda ngantuk dan lemah. Untuk memiliki waktu istirahat yang cukup sebelum pergi, lakukan persiapan secara bertahap dan terencana.

Siapkan Sepeda Motor Anda
Cara yang singkat dan pasti adalah membawa sepeda motor anda ke bengkel terpercaya. Sampaikan ke mekanik bahwa motor tersebut akan di bawa oleh anda sebagai alat transportasi perjalanan jarak jauh. Sebaiknya lakukan pemeriksaan dan perbaikan 1 minggu sebelum dipakai mudik, sehingga anda memiliki waktu yang cukup untuk beradaptasi kembali dengan motor anda terutama jika ada perbaikan lanjutan. Pastikan kelengkapan standar motor berfungsi dengan baik, kaca spion, sistim kelistrikan ( CDI, head lamp, sign lamp, horn, fuse system ), sistim pengereman ( kanvas rem, minyak rem, kabel rem ), sistim penggerak ( kopling, gear, ban, rantai dll ) dan chasis.

Pada umumnya sepeda motor tidak dirancang untuk membawa banyak beban, tetapi jika kita terpaksa membawa barang untuk bepergian jauh kita harus memperhatikan sisi keselamatan di dalam mengendarai sepeda motor. Pada prinsipnya barang yang kita bawa hendaknya tidak mengurangi kemampuan kita dalam mengendalikan sepeda motor.Usahakan mengatur beban ke arah depan sepeda motor. Tempatkan beban di atas, di depan sumbu belakang karena mengikat beban di bagian belakang sumbu sepeda motor akan menambah pusat gravitasi motor sehingga mempengaruhi cara motor mengerem dan berbelok. Atur penempatan beban secara merata.

Saya sarankan agar menyimpan barang yang akan dibawa pada tempat yang khusus yang dirancang untuk membawa barang, seperti tail box, side box, maupun tank bag. Jika menggunakan dus usahakan agar dus tersebut terikat kuat, divatas sadel motor dan tidak mempengaruhi posisi pengendara sepeda motor.
Dalam hal tali menali barang di motor, tali cenderung meregang dan simpul menjadi longgar. Untuk itu gunakan tali yang baik yang tidak terpengaruh oleh panas matahari serta memiliki daya cengkeram yang baik seperti tali elastis atau jaring.Pada prinsipnya semua barang boleh kita bawa asal tidak melebihi kemampuan sepeda motor dan tidak melanggar hukum, tetapi sangat disarankan untuk tidak membawa barang barang cair dan yang mudah terbakar.

Alat Pelindung Diri ( APD ) dan perlengkapan standar

Gunakan APD yang sesuai, safety helmet yang layak pakai, sarung tangan ( setidaknya bawa 2 pasang ), jaket yang nyaman untuk menahan terpaan angin, pilihlah warna jaket yang cerah dan memantulkan cahaya sehingga mudah dilihat pada malam hari, kemudian celana panjang dari bahan jeans, jas hujan dan sepatu yang menutupi tumit, Selanjutnya dokumen yang diperlukan, obat-obatan yang menjadi kebutuhan pribadi, suplemen, obat tetes mata, obat penghilang rasa pegal dan obat pusing kepala kemudian bawa juga tool kit standar, dan spare part standar seperti busi, bolham lampu, kabel kopling, kabel gas, dll.

Berdoa
Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi, selalu ada kekuatan dari Yang Maha Kuasa untuk mengatur itu semua, berdoalah sebelum berangkat agar Yang Maha Kuasa senantiasa melindungi perjalanan kita.

Beristirahat
Jika anda merasa ngantuk dan letih jangan paksakan diri untuk terus melaju. Ngantuk dan letih adalah early warning dari sistim kebugaran badan kita yang meminta untuk beristirahat. Tidak ada cara yang paling efektif selain beristirahat. Banyak kasus kecelakaan terjadi karena pengendara sepeda motor memaksakan diri tetap melaju, di antaranya karena merasa sudah dekat dengan tujuan atau sudah mengonsumsi minuman yang mengandung caffeine / taurine.Beristirahatlah setelah maksimum 3 jam nonstop perjalanan Anda, beristirahat kurang dari 3 jam setelah perjalanan akan lebih baik. Bagaimanapun juga Anda bukan seorang pe-rally profesional, bukalah helm, kendorkan semua ikatan seperti sarung tangan, ikat pinggang, sepatu, lakukan olah raga ringan, dan hirup udara sebanyak-banyaknya.

Lakukan juga pemeriksaan terhadap sepeda motor Anda, seperti rantai, baut-baut pada poros ban, tekanan angin pada ban dan jumlah oli. Manfaatkanlah pos-pos mudik yang banyak didirikan disepanjang jalur mudik, saat beristirahat anda dapat juga berkomunikasi dengan anggota keluarga lainnya sehingga mereka tahu kondisi dan posisi Anda.

Jangan Memaksakan Diri
Selama perjalanan, terapkan cara mengendarai sepeda motor sewajar mungkin yang anda bisa lakukan. Jangan memaksa di luar batas kemampuan Anda. Memaksakan memacu sepeda motor di luar batas kemampuan bisa terjadi karena ingin cepat sampai, atau terprovokasi oleh keadaan, dan ini sangat berbahaya.Pastikan anda memiliki pandangan yang jelas dan luas saat memasuki suatu kondisi jalan jangan berspekulasi.

Atur Penumpang Anda
Jika anda membawa penumpang, beri tahu kepada penumpang agar bisa “sejiwa” dengan anda, tidak banyak bergerak, tidak menurunkan kaki dari foot step walaupun sepeda motor sedang berhenti sejenak di lampu merah atau di tengah kemacetan. Posisikan penumpang Anda ke arah depan dari as ban belakang, artinya penumpang harus sedekat mungkin dengan pengendara.

Tambahan:
Sepeda motor harus laik jalan
Meski siang hari, nyalakan “lampu utama dekat” (bukan lampu jauh)
Wajib menggunakan helm baik pengemudi maupun boncenger, disarankan minimal yang Half Face dan bukan helm topi/cetok.
Melarang penggunaan kereta samping ataupun motor beroda tiga (modifikasi)
Membawa barang tidak melebihi lebar kemudi/stang motor
Hanya diperkenankan mengangkut 2 penumpang termasuk anak-anak
Dilarang berjalan berdampingan, tapi harus beriringan menggunakan jalur lambat atau jalur paling kiri
Jangan lupa, bawa uang/ATM. Siapa tahu ban bakalan bocor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar