Senin, 06 September 2010

Let's Get The Goal!!


"Without goals, and plans to reach them, you are like a ship that sail with no destination"
(Fritzhugh Dodson)

Terciptanya goal dalam pertandingan sepak bola merupakan moment yang sangat ditunggu-tunggu. Meskipun kedua tim yang bertanding memperagakan permainan yang aktraktif, menghibur, sekaligus enak ditonton, namun pertandingan tersebut tetap saja terasa hambar bila tidak ada goal yang tercipta.

Masih segar terpatri dalam ingatan kita bahwa beberapa waktu yang lalu selama sebulan penuh kita dimanjakan oleh perhelatan akbar 4 tahunan sekali berlabel Fifa World Cup 2010 yang berlangsung di Afrika Selatan. Hampir seluruh lapisan masyarakat di republik ini dilanda demam bola akut. Aktifitas nobar (nonton bareng) merebak di mana-mana bak cendawan di musim hujan. Tak perduli dinginnya malam, rasa kantuk yang mendera, atau bayang-bayang beban pekerjaan kantor yang akan dihadapi esok hari, semuanya dipinggirkan dulu demi menyaksikan goal demi goal yang bakal tercipta.

Pertandingan final yang mempertemukan Spanyol dengan Belanda sudah berlangsung lebih dari durasi waktu normal. Jangan ditanya jumlah golnya. Nihil! Para pemain dari kedua kesebelasan sepertinya lupa bagaimana cara mencetak goal. Penulis dengan beberapa orang teman peserta nonton bareng sudah berharap-harap cemas mulai dari tengah malam. Tapi sampai menjelang pukul 03.00 dini hari, skor masih masih kaca mata 0 – 0.

Bukan pertandingan miskin goal seperti ini yang dinanti-nantikan para penggemar sepak bola. Apalagi ini merupakan pertandingan final perhelatan olah raga terbesar di jagat ini. Tapi puji Tuhan, akhirnya Andres Iniesta memecah kebuntuan. Ia mencetak goal semata wayang untuk kemenangan Spanyol. Bayang-bayang kekhawatian bakal menonton pertandingan hampa goal sirna sudah. Sebuah goal sudah mampu membawa Spanyol menjadi Juara Dunia untuk pertama kalinya.

Sadar atau tidak, kehidupan ini mirip pertandingan sepak bola. Keduanya membutuhkan goal (baca = tujuan). Banyak orang melakoni kehidupannya, tapi sayangnya tidak sedikit dari antara mereka yang hidup tanpa memiliki tujuan yang jelas dan pasti. Jika sesuatu yang buruk terjadi, maka mereka berdalih bahwa keberuntungan tidak menyertai mereka. Padahal kemalangan itu muncul karena mereka tidak mempunyai perencanaan yang baik.

Setidaknya ada 4 langkah praktis bagi kita yang coba penulis tawarkan untuk menetapkan tujuan hidup.

1.Tentukan apa yang menjadi keinginan kita.
Kita perlu bertanya pada diri kita sendiri apa yang menjadi keinginan kita untuk beberapa tahun ke depan. Kebanyakan orang takut bermimpi, padahal tidak salahnya bagi kita untuk memiliki impian. Lagi pula memiliki impian itu gratis dan tidak berdosa, asalkan impian itu tidak melenceng dari koridor firman Tuhan.

2.Kumpulkan informasi.
Kita tidak cukup hanya bermimpi saja. Kita perlu mengumpulkan informasi sebanyak mungkin untuk dapat membuat mimpi itu menjadi kenyataan. Jika sudah ada orang lain yang berhasil meraih hasil seperti apa yang mereka impikan, janganlah ragu untuk belajar dari mereka.

3.Jangan diam
Ada banyak orang tidak berani membuat perubahan dalam hidupnya. Mereka hanya menungu dan menungu perubahan itu akan terjadi secara otomatis. Ketika mereka sadar, kesempatan untuk berubah itu telah berakhir. Oleh karena itu, lakukan sesuatu sampai impian itu menjadi kenyataan!

4.Tingkatkan kemampuan
Kita cenderung untuk malas belajar bila sudah sampai pada comfort zone. Padahal berhenti belajar itu sama dengan mati meskipun sebenarnya masih ada nafas kehidupan dalam raga ini. Bila behenti belajar kita tak ubahnya seperti zombie.
Tidak menutup kemungkinan bagi kita untuk menjumpai kiat-kiat khusus yang akan membawa kita lebih dekat dengan tujuan yang ingin kita raih. Bila hal tersebut kita temui, jangan ragu untuk belajar agar kemampuan dan kecepatan kinerja kita bisa ditingkatkan.

Kita adalah pemahat gambaran kehidupan kita sendiri. Seorang pemahat yang baik selalu memiliki planning terlebih dahulu agar memperoleh hasil yang terbaik. Tanganlah kitalah yang memahat. Tapi ada sepasang tangan lain yang tak nampak yang mau menuntun gerak tangan kita. Itulah kedua tangan Tuhan. Izinkan kedua tangan agung itu menuntun tangan kita.

So, let’s get the goal! Buat Tuhan bersukacita terhadap setiap goal yang berhasil kita ciptakan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar