Hari masih pagi. Kuliahku akan dimulai pukul 10. Ah masih lama …..! Kusempatkan

Aku tidak tahu bila adegan yang baru saja kusaksikan ternyata sungguhan terjadi. Nyata, mengerikan, sekaligus brilian. Nyata, karena nggak ada bintang film macam Bruce Willis, Will Smith, ataupun para stuntman yang terlibat di dalamnya. Mengerikan, karena yang seperti ini belum pernah ada semenjak bom laknat Hiroshima dan Nagasaki. Peristiwa pagi itu telah membuat 3000 lebih manusia kehilangan nyawa seketika. Brilian, karena para teroris dengan perencanaan yang matang mampu menerobos pengamanan superketat negeri adidaya Amerika Serikat. Hey man….., kita bicara tentang Amerika Serikat, bukan negara antah berantah yang baru berdiri kemarin sore.
Semenjak kejadian itu dunia tidak akan pernah sama lagi.
Sebagian orang kutahu persis bersorak atas kejadian itu. Mereka menganggap azab Allah telah tiba, menghantam sang setan besar Amerika. Negara kafir, pendukung free sex, dan tempat merosotnya akhlak moralitas memang pantas mendapat hukuman dari Sang Khalik. Teriakan sukacita berkumandang di negeri-negeri seteru negara Paman Sam. Bagaimana dengan Indonesia? C’mon, jangan munafiklah….! Pasti ada di antara kita yang tertawa terbahak-bahak melihat kejadian itu.
Bagiku kejadian ini amat memilukan. Tidak ada satu pun alasan yang membenarkan bagi kita untuk bersukacita terhadap hilangnya nyawa manusia. Aku cuma merasa akan terjadi kengerian global yang dipicu kejadian runtuhnya menara kembar World Trade Center tersebut. Kengerian yang melibatkan banyak orang, fundamentalisme agama, serta dikotomi antara Barat dan Timur.
Presiden Bush menyerukan apa yang disebutnya sebagai war against terror. Amerika

Ketika tulisan ini dibuat, seorang Pastor Kristen bernama Terry Jones sedang menggalang gerakan untuk membakar kitab suci Al Quran. Niat tersebut didasari atas

Hari ini 9 tahun yang lalu…..
Semenjak itu dunia tidak akan pernah sama lagi ….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar